- March 18, 2015
- Posted by: admin
- Category: Berita
Palembang – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Selatan secara resmi merilis data perkembangan ekspor dan impor Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) pada bulan Februari 2015 di Ruang Rapat Lantai I Gedung Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Selatan. Senin, (16/1).
“Nilai ekspor Sumatera Selatan pada bulan Februari 2015 mengalamai penurunan sebesar 9,48% dibandingkan dengan bulan Januari 2015. Begitu juga, bila dibandingkan dengan bulan Februari pada tahun 2014 yang lalu, ekspor Provinsi Sumsel mengalami penurunan sebesar 23,03%” ucapKepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Selatan, Bachdi Ruswana.
Lanjutnya, Nilai ekspor Provinsi Sumsel pada bulan Februari 2015 sebesar US$ 216,66 juta terdiri dari ekspor gas migas sebesar US$ 47,63 juta dan US$ 169,04 juta hasil ekspor komoditi nonmigas.
Adapun negara Malaysia, Amerika Serikat dan India menjadi negara tujuan utama ekspor Sumsel pada periode Januari – Februari 2015, masing-masing mencapai US$ 136,88 juta, US$ 68,47 juta dan US$ 36,86 juta dengan peranan ketiganya mencapao 53,11% dari total ekspor periode Januari –Februari 2015.
“Untuk ekspor ke Uni Eropa pada bulan Januari sampai dengan Februari 2015, mencapai US$ 40,14 juta atau 8,80% dari total ekspor dan ekspor ke ASEAN mencapai US$ 161,45 juta atau 35,40% dari total ekspor” jelasnya.
Menurut sektor, dibandingkan dengan periode Januari sampai dengan Februari 2014, ekspor produksi industri Januari –Februari 2015 menurun 27,55% sedangkan ekspor produk pertanian meningkat 36,25% dan produk pertambangan meningkat 21,86%.
“Sedangkan untuk nilai impor Provinsi Sumsel, pada bulan Februari 2015 sebesar US$ 84,72 juta atau mengalami peningkatan sebesar 31,25% jika dibandingkan dengan bulan Januari 2015. Impor Provinsi Sumsel pada bulan Februari 2015 sebesar US$ 84,72 juta tersebut terdiri dari impor migas sebesar US$ 2,04 juta dan nonmigas sebesar US$ 82,68 juta” terang Bachdi Ruswana.
Bachdi menambahkan bahwa golongan yang memberikan peranan terbesar terhadap total impor nonmigas selama bulan Januari sampai dengan Februari 2015 antara lain mesin-mesin/pesawat sebesar 55,31%, diikuti pupuk sebesar 9,42% dan impor mesin/peralatan listrik sebesar 7,53%.
“Negara asal impor terbesar pada bulan Januari dan Februari 2015 ini yaitu Tiongkok dengan nilai impor sebesar US$ 57,97 juta diikuti Jerman dengan nilai impor US$ 21,12 juta dan Malaysia dengan nilai impor mencapai US$ 19,16 juta” pungkasnya. (Rilis/Fatur/Trijaya)