Pertumbuhan Ekonomi Syariah Masih Lamban

Ilustrasi
Ilustrasi

Palembang, BP – Pemahaman masyarakat umum tentang ekonomi syariah saat ini masih sangat sedikit. Terlihat dari masih jauhnya perbandingan antara pertumbuhan perbankan syariah dengan perbankan konvensional.
Bank Indonesia berkeinginan untuk memberikan pemahaman kembali dan juga mengedukasi masyarakat terhadap ekonomi syariah melalui tabligh akbar yang akan digelar pada 5 Juli mendatang di Masjid Agung.
Kepala Kantor Perwakilan BI Sumatera Selatan Hamid Ponco Wibowo mengatakan, walaupun pertumbuhan perbankan syariah lebih lambat dari perbankan konvensional di Sumsel, dirinya berharap dengan adanya edukasi ini dapat mempercepat pertumbuhan perbankan syariah. “Masyarakat bisa lebih tahu dengan edukasi tentang ekonomi syariah ini,” ujarnya saat diwawancarai usai melakukan rapat di Ruang Rapat Gubernur, Rabu (24/6) siang.
Berdasarkan data dari Bank Indonesia, untuk share perbankan syariah terhadap perbankan konvensional masih kecil yakni hanya 7 hingga 8 persen.
“Oleh karena itu kami gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat kebaikan perbankan syariah, keuntungannya dan lain sebagainya,” ujarnya. ” Kalau market share perbankan syariah ini bisa 10 persen saja akan lebih baik.Baik dari sisi DPK, aset hingga pembiayaan,” kata Ponco.
Dalam sosialisasi ini pihaknya akan gencar untuk masyarakat dapat lebih paham dan mengenal lebih dalam terhadap produk maupun sistem kerja bank syariah. Sehingga akan mampu mendorong pertumbuhan bank syariah yang masih lambat dibandingkan dengan bank konvensional saat ini. Untuk sosialisasi dalam bentuk tabligh akbar ini juga akan menghadirkan narasumber yang berkompeten dari Jakarta.
Sementara itu, pihaknya pun akan bekerjasama dengan Badan Musyawarah Perbankan Daerah untuk menggelar pasar murah yang juga akan digelar serentak pada Tabligh akbar tersebut. “Kita siapkan 1000 paket murah yang berisikan sembako untuk masyarakat agar dapat membelinya dengan harga murah,” ujarnya.
Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan bulan suci ramadhan agar dapat membantu masyarakat yang kurang mampu. “Ini semacam operasi pasarlah yang sebelumnya juga sudah kita digelar saat menjelang puasa guna menekan inflasi dibulan ramadhan,” tukasnya. (Dil/BP)



Leave a Reply