- August 10, 2015
- Posted by: admin
- Category: Berita
No Comments
Banyuasin, BP-Belum selesai permasalahan warga Desa Lubuk Karet Kecamatan Betung yang kebunya rusak terkena genangan minyak Pertamina Gas. Kali ini giliran warga kelurahan Sterio-Banyuasin III, berteriak terkena limbah minyak.
Menurut Heri (30) warga setmpat, tumpahan minyak yang berada tepat di depan RSUD Banyuasin itu, diketahui warga berasal dari kebocoran pipa milik Pertamina Gas Tampino Plaju. “Sebenarnya genangan minyak tersebut telah terjadi sejak beberapa minggu lalu, tapi sepertinya belum ada tindakan recovery dari pihak Pertamina Gas,” jelasnya.
Padahal, genangan minyak sudah meluas sejak beberapa hari lalu, meluasnya endapan minyak yang yang mengikuti arus air, dikhawatirkan berdampak negatif dengan tanaman, ternak dan kesehatan warga sekitar. “Apalagi sekarang musim kemarau, sulit mencari air bersih. Ditambah lagi sudah tercemar minyak. Hal ini juga rentan terjadi kebakaran,” keluhnya.
Sementara Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Syahril A. Rahman mengatakan, pihaknya akan menerjunkan tim untuk melakukan pengecekan kebocoran pipa minyak milik pertamina ituan Senin (10/8) hari ini. “Bila benar terjadi kebocoran minyak, kami akan segera koordinasi dengan Pertagas,” ujarnya.
Minyak yang tuma tersebut harus dibersihkan dan dilakukan pemulihan sungai sungai akibat tumpahan minyak. “Karena terjadinya pencemaran minyak berpotensi menyebabkan limbah berbahaya dan itu ada undang-undang yang mengatur. Tapi kemi belum bisa pastikan sebelum mengecek ke lapangan dan melakukan uji laboratorium,” jelasnya.
Sementara itu Taufik Humas Pertagas ketika dihubungi belum dapat memberikan komentar terkait kebocoran pipa minyak yang berlokasi di depan RSUD Banyuasin. (Omew/BP)