- August 20, 2015
- Posted by: admin
- Category: Berita
No Comments
Palembang, BP
Gubernur Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) H Alex Noerdin melalui Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumsel H Yulizar Dinoto mengaku pihaknya berupaya secara maksimal mencegah terjadinya bencana kabut asap di Sumsel dengan melakukan berbagai tindakan antisipasi termasuk menggelar shalat minta hujan atau Istisqa.
“Karena pengaruh elnino, Sumsel mendapatkan imbasnya , dengan suhu panas cukup tinggi kalau siang hari mencapai 35 derajat celsius, kalau pagi alhamdulilah masih 26 derajat celsius, sore juga begitu , ini membuat kita usaha melakukan pemadaman titik api yang timbul dari aktivitas masyarakat yang kejar-kejaran dengan kebutuhan hidup dengan kita yang menegakkan aturan,” kata Yulizar mewakili Gubernur Sumsel H Alex Noerdin saat memberikan sambutan sebelum shalat minta hujan atau Istisqa di halaman Pondok Pesantren IGM Al Ihsaniyah Jalan M Amin Fauzi, Soak Bujang Kecamatan Gandus, Palembang, Kamis (20/8).
Dia meminta semua pihak agar tidak membuka lahan dengan cara membakar, karena suhu panas saat ini sangat tinggi termasuk di kota Palembang.
“Hari ini kami kembali menggelar shalat minta hujan karena sudah cukup lama Kota Palembang dan beberapa daerah sekitarnya tidak diguyur hujan sehingga kondisi lahan cukup kering dan terdeteksi titik panas yang berpotensi mengakibatkan kebakaran hutan dan lahan,” kata.
Menurut dia, pihaknya berupaya secara maskimal mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan pada musim kemarau 2015 ini, sehingga masalah kabut asap yang biasa timbul pada musim kemarau tahun-tahun sebelumnya dapat dicegah.
Dalam beberapa bulan terakhir, pihaknya telah beberapa kali menggelar shalat minta hujan bekerja sama dengan pengurus pondok pesantren di sejumlah daerah dalam provinsi Sumsel.
” Kita berharap cuaca bisa semakin baik untuk anak-anak tetap sekolah, kesehatan tetap terjaga, ekonomi , transportasi berjalan lancar sehingga posisi kehidupan kita dalam posisi normal,” katanya.
Dengan upaya tersebut dan tindakan tanggap darurat seperti melakukan operasi darat dan udara di daerah yang terdeteksi banyak titik panas, serta mengupayakan hujan buatan (teknologi modifikasi cuaca/TMC), secara umum wilayah Sumsel aman dari kebakaran hutan dan lahan yang besar serta bencana kabut asap yang dapat mengganggu kesehatan dan berbagai aktivitas masyarakat.
Dia menjelaskan, jumlah titik panas atau hotspot yang terdeteksi pada musim kemarau ini berfluktuasi, pada kondisi tertentu trennya meningkat dan menurun bahkan bisa nol.
Dalam beberapa hari ini titik panas di wilayah provinsi yang memiliki 17 kabupaten dan kota itu terdeteksi di Kabupaten Empat Lawang, Musirawas (Mura) , Ogan Ilir (OI) , Ogan Komering Ilir (OKI), Banyuasin, dan Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) dengan jumlah berfluktuatif 30-98 titik panas.
Jumlah titik panas yang mulai terdeteksi di wilayah Sumsel kemungkinan bisa terus bertambah dan menyebar ke daerah lainnya, karena kondisi suhu udara akhir-akhir ini cenderung memanas berkisar 32-35 derajat Celsius dengan intensitas curah hujan cukup rendah.
Dalam kesempatan tersebut shalat minta hujan atau Istisqa dua rakaat dan doa langsung dipimpin Ustad Kiagus Abdul Halim yang juga berharap kebakaran lahan dan hutan serta asap segera berlalu dan suasana kembali normal atas izin Allahg SWT.osk
Gubernur Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) H Alex Noerdin melalui Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumsel H Yulizar Dinoto mengaku pihaknya berupaya secara maksimal mencegah terjadinya bencana kabut asap di Sumsel dengan melakukan berbagai tindakan antisipasi termasuk menggelar shalat minta hujan atau Istisqa.
“Karena pengaruh elnino, Sumsel mendapatkan imbasnya , dengan suhu panas cukup tinggi kalau siang hari mencapai 35 derajat celsius, kalau pagi alhamdulilah masih 26 derajat celsius, sore juga begitu , ini membuat kita usaha melakukan pemadaman titik api yang timbul dari aktivitas masyarakat yang kejar-kejaran dengan kebutuhan hidup dengan kita yang menegakkan aturan,” kata Yulizar mewakili Gubernur Sumsel H Alex Noerdin saat memberikan sambutan sebelum shalat minta hujan atau Istisqa di halaman Pondok Pesantren IGM Al Ihsaniyah Jalan M Amin Fauzi, Soak Bujang Kecamatan Gandus, Palembang, Kamis (20/8).
Dia meminta semua pihak agar tidak membuka lahan dengan cara membakar, karena suhu panas saat ini sangat tinggi termasuk di kota Palembang.
“Hari ini kami kembali menggelar shalat minta hujan karena sudah cukup lama Kota Palembang dan beberapa daerah sekitarnya tidak diguyur hujan sehingga kondisi lahan cukup kering dan terdeteksi titik panas yang berpotensi mengakibatkan kebakaran hutan dan lahan,” kata.
Menurut dia, pihaknya berupaya secara maskimal mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan pada musim kemarau 2015 ini, sehingga masalah kabut asap yang biasa timbul pada musim kemarau tahun-tahun sebelumnya dapat dicegah.
Dalam beberapa bulan terakhir, pihaknya telah beberapa kali menggelar shalat minta hujan bekerja sama dengan pengurus pondok pesantren di sejumlah daerah dalam provinsi Sumsel.
” Kita berharap cuaca bisa semakin baik untuk anak-anak tetap sekolah, kesehatan tetap terjaga, ekonomi , transportasi berjalan lancar sehingga posisi kehidupan kita dalam posisi normal,” katanya.
Dengan upaya tersebut dan tindakan tanggap darurat seperti melakukan operasi darat dan udara di daerah yang terdeteksi banyak titik panas, serta mengupayakan hujan buatan (teknologi modifikasi cuaca/TMC), secara umum wilayah Sumsel aman dari kebakaran hutan dan lahan yang besar serta bencana kabut asap yang dapat mengganggu kesehatan dan berbagai aktivitas masyarakat.
Dia menjelaskan, jumlah titik panas atau hotspot yang terdeteksi pada musim kemarau ini berfluktuasi, pada kondisi tertentu trennya meningkat dan menurun bahkan bisa nol.
Dalam beberapa hari ini titik panas di wilayah provinsi yang memiliki 17 kabupaten dan kota itu terdeteksi di Kabupaten Empat Lawang, Musirawas (Mura) , Ogan Ilir (OI) , Ogan Komering Ilir (OKI), Banyuasin, dan Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) dengan jumlah berfluktuatif 30-98 titik panas.
Jumlah titik panas yang mulai terdeteksi di wilayah Sumsel kemungkinan bisa terus bertambah dan menyebar ke daerah lainnya, karena kondisi suhu udara akhir-akhir ini cenderung memanas berkisar 32-35 derajat Celsius dengan intensitas curah hujan cukup rendah.
Dalam kesempatan tersebut shalat minta hujan atau Istisqa dua rakaat dan doa langsung dipimpin Ustad Kiagus Abdul Halim yang juga berharap kebakaran lahan dan hutan serta asap segera berlalu dan suasana kembali normal atas izin Allahg SWT.osk