Pahri-Lucy, Kami Minta Maaf Tak Muncul Selama Ini Semata Demi Keluarga – Titip Anak-Anak

20150824_221715Sekayu,BP – Tersangka kasus dugaan suap DPRD Muba, Bupati Muba Pahri Azhari dan istri Lucyanti Pahri sengaja menampakkan diri di Bumi Serasan Sekate. Kali ini pasangan suami istri tersebut hadir dalam kegiatan sholat isya berjamaah dan yasinan yang digelar di guest house Rumah Dinas Bupati Muba di di Jalan Kolonel Wahid Udin Kelurahan Balai Agung Kecamatan Sekayu, kemarin. Usai acara Pahri langsung mengundang wartawan untuk jumpa pers.

Dalam acara rutin tersebut, Pahri Azhari dan Istri Lucyanti menyampaikan kata-kata perpisahan di hadapan seluruh pejabat dilingkungan Pemkab Muba. Dalam sambutannya, orang nomor satu di Kabupaten Muba ini mengatakan apa yang terjadi pada dirinya dan istri merupakan suatu ujian yang harus dihadapi.

“Ini cobaan, ujian bagi kita. Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya, selama ini pasti ada kekurangan, pasti ada kelemahan, baik itu pribadi maupun lembaga saya mohon maaf yang sebesar-besarnya atas selama ini,” ujar Pahri dengan nada rendah.

Cobaan yang terjadi saat ini, kata Pahri pasti memiliki hikmah dan cobaan yang diberikan tentunya tidak mungkin diluar kemampuan seseorang. Dan dirinya menyatakan bahwa telah ikhlas lahir batin dalam menghadapi persoalan ini. “Karena ini sudah takdir dan kehendak Allah, kami meminta doa agar masalah ini cepat selesai dan tidak melibatkan orang banyak. Setiap ada cobaan atau kejadian semua ada hikmahnya. Kita yakin bahwa ujian yang diberikan tidak akan diluar kemampuan umatnya, pasti ada jalan keluarnya,” terang dia.

Dalam melaksanakan tugas, lanjut dia, apa yang dilakukan selama ini semata-mata hanya untuk percepatan pembangunan dan tidak memiliki niatan lainnya. “Ini bentuk tanggungjawab saya sebagai kepala daerah. Saya sudah titip Pemkab Muba kedepan kepada Wabup, semua program tetap berjalan dan tidak boleh berhenti
Koordinasi tetap dilakukan, agar roda pemerintahan dapat tetap berjalan sebagaimana mestinya,”tegas dia.

Dalam kesempatan itu pula, Pahri menyampaikan permohonan kepada para pejabat dilingkungan Pemkab Muba untuk dapat menjaga anak-anak mereka lantaran akan ditinggalkan oleh kedua orang tuanya. “Kami titip anak-anak, tentunya mereka perlu perhatian, perlu bimbingan, namun orang tuanya tidak berada disisi mereka,” pinta Pahri

Terkait dengan ketidak munculan dirinya di hadapan publik, Pahri menjelaskan bahwa dirinya dan istri meminta waktu untuk memberikan penjelasan kepada anak-anaknya terkait persoalan yang dihadapi, sebab hal tersebut tidak mudah untuk dilalui. “Kami jarang hadir di publik dan jarang menampakkan diri, bukan bermaksud menghindar, tapi kami ingin memberikan pengertian kepada anak-anak kami. Kami ditetapkan sebagai tersangka, anak-anak kami membaca dan protes terhadap berita yang ada
Mungkin jiwanya terguncang, masih kecil dan labil, kami jelaskan agar mengerti persoalannya,” jelas dia. Seraya menambahkan, dirinya dan istri akan mengikuti seluruh proses hukum yang belaku sebagai warga negara yang baik.

Hal senada juga disampaikan istri Bupati Muba, Lucyanti Pahri, apa yang terjadi pada dirinya dan keluarga harus mampu dijalani dan dilewatkan. “Yang pasti kami mendapatkan sanksi sosial yang besar, dari lingkungan dan kami harus melewatkannya. Ini benar-benar terjadi pada kami,” kata Lucy.

Atas dasr itulah, kata Lucy, jika selama ini terdapat kehilafan, baik disengaja maupun tidak yang dilakukan. Maka dirinya memohon maaf. “Saya mohon keihlasan memaafkan saya. Kita sama-sama berdoa, semoga diberikan umur panjang dan kita bisa berkumpul dan bersilaturahmi kembali. Sekali lagi saya mohon maaf dari lubuk hati kami yang paling dalam dan mohon doa nya,” pinta Lucy.

Sementara itu, berdasarkan pantauan, di Rumah Dinas Bupati Muba di Jalan Kolonel Wahid Udin Kelurahan Balai Agung Kecamatan Sekayu, digelar yasinan dan doa bersama. Selain dihadiri langsung Pahri dan Lucy, kegiatan yang digelar di ruang guest house turut hadir pula Wakil Bupati Muba Beni Hernedi beserta istri Susi Imelda Frederika.

Selain itu, acara tersebut juga dihadiri seluruh pejabat dilingkungan Pemerintah Kabupaten Muba. Dimana para pejabat tersebut mulai bedatangan sekitar pukul 19.00 wib dan hampir sebagian besar menggunakan pakaian kokoh warna putih. Yasinan yang digelar setelah sholat isya berjamaah tersebut berlangsung dengan suasana haru.

Pasalnya, hampir sebagian besar tamu undangan yang hadir, terutama kaum ibu-ibu banyak yang meneteskan air mata saat Lucyanti dan Pahri memberikan kata sambutan sebagai salam perpisahan, lantaran akan meninggalkan Kabupaten Muba untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut di KPK sebagai tersangka kasus suap DPRD Muba.(BP/arf)



Leave a Reply