- August 31, 2015
- Posted by: admin
- Category: Berita
Palembang -BP, Festival Band Merah Putih bertajuk Road To Asian Games 2018 yang diselenggarakan di wing atrium Palembang Indah Mall (PIM) oleh BP Group, 29-30 Agustus sukses besar.
Gubernur Sumatera Selatan H Alex Noerdin yang hadir dalam acara ini mengaku tidak menyangka bahwa banyak musisi bagus dan berbakat yang ada di Sumsel ini. Ia mengapresiasi BP Group yang telah berinisiatif menyelenggarakan acara ini.
“Ide menggelar acara seperti ini bagus. Kita tidak tahu bahwa band di Sumsel khususnya Palembang ini bagus karena selama ini musisi-musisi tersebut tidak punya kesempatan tampil. Banyak menggelar kegiatan seperti ini bagus daripada musisi-musisi tersebut tidak karuan karena tidak punya panggung,” ujarnya saat acara.
Saat ini, Gubernur mengungkapkan, Sumsel sudah sangat maju di bidang olahraga dan sudah tidak ada tandingannya dibandingkan provinsi lain dari segi prestasi, fasilitas, serta infrastruktur. Sementara di bidang seni khususnya musik, harus mulai dikembangkan secara serius.
“Dari 43 peserta, 37 berasal dari Sumsel. Satu atau dua diantaranya pasti ada yang berpotensi menjadi bintang. Juaranya pun dari Palembang. Musisi Palembang tidak kalah dari kota-kota lain tinggal pembinaan dan pengembangan lebih lanjut saja,” tambahnya.
Saat ini, Pemprov Sumsel sedang mengembangkan lebih jauh kompleks olahraga Jakabaring Sport City untuk menjadi tuan rumah Asian Games. Termasuk di dalamnya pembangunan convention center dengan kapasitas 5.000-6.000 orang. Adanya pembangunan ini dapat memicu lahirnya kompetisi-kompetisi lainnya di bidang musik.
“Apresiasi masyarakat terhadap acara musik di Sumsel ini cukup bagus karena semua orang senang musik. Hanya berbeda seleranya saja mau itu dangdut, rock, dan sebagainya. Dengan pembangunan convention center ini, kita buka kesempatan. Namun yang pertama kita cari dulu bibit-bibit musisi gemilang,” ujarnya.
Menjelang Asian Games 2018, Alex berujar tidak ada daerah di Indonesia yang seperti Sumsel. Sumsel memiliki pengalaman dalam menyelenggarakan pesta olahraga berskala internasional seperti AUG, ISG, serta SEA Games. Fasilitas seperti yang ada di JSC pun tak ada daerah yang memilikinya selain Sumsel.
“Tidak ada tempat di dunia yang terintegrasi seperti JSC. Melihat kenyataannya sekarang, Asian Games seluruhnya bisa diselenggarakan di Sumsel. Saya minta warga Sumsel dan Palembang untuk menjaga ketertiban, keamanan, dan kenyamanan di kota ini,” jelasnya.
Yang bisa diambil dari Asian Games ini, Alex menjelaskan di hadapan ratusan pengunjung PIM, yakni pembangunan infrastruktur yang tak aka tercapai apabila Asian Games tidak diselenggarakan di Sumsel. Dana APBN mengucur deras demi membangun jalan tol trans sumatera (JTTS) yang melintasi Palembang, kereta laying atau light rapid transit yang akan menghubungkan kawasan JSC dengan Bandara Internasional SMB II Palembang, jembatan-jembatan baru yang melintasi Sungai Musi, perbesaran kapasitas Bandara SMB II, rumah sakit, hotel baru serta menambah kapasitas air dan listrik.
“Proyek infrastreuktur ini akan membantuk perekonomian Palembang dan Sumsel bahkan di saat-saat sulit seperti sekarang ini,” paparnya.
Sementara itu, CEO Nagaswara Label Rahayu Kertawiguna berujar, Palembang sudah memiliki banyak musisi-musisi matang dan handal terlihat dari sangat kompetitifnya persaingan di Festival Band Merah Putih ini.
“Dari segi kreatifitas dan spontanitasnya, musisi Palembang sangat baik. Banyak bakat baru yang sebelumnya belum pernah ada pengalaman berkompetisi, namun penampilannya sudah matang,” tuturnya.
Palembang dapat menghasilkan band dan musisi berskala nasional untuk di masa-masa depan seperti Armada dan Arcybi. Namun Rahayu menekankan bahwa musisi harus lebih menonjolkan karyanya sendiri dibandingkan membawakan lagu orang lain agar band-band ini memiliki jati diri yang sebenarnya.
Ia berharap banyak musisi lahir di Palembang dengan karya yang original serta memiliki daya tarik tersendiri dengan seni budayanya.
“Semoga Palembang bisa menjadi panutan bagi daerah lain di Indonesia dari segala bidang, khususnya seni musik dan bisa menjadi kiblat musik Indonesia kedepannya. Semoga Palembang bisa menjadi tuan rumah yang baik Asian Games 2018 mendatang,” harapnya.
Sebanyak 43 band bertarung demi mendapatkan gelar terbaik di ajang ini. Sepuluh terbaik kembali menampilkan aksinya di depan Gubernur Sumsel H Alex Noerdin, para juri Bagus Jatmiko, Zaenal Hanani dan Iman Handiman serta Juri Kehmatan Rahaya Kertawiguna.
Namun akhirnya yang meraih puncak podium hanyalah yang terbaik. Juara 1 diraih oleh Smoothy band yang membawa pulang hadiah uang tunai sebesar Rp15 juta, Juara 2 diraih Musafir band yang mendapatkan Rp10 juta, serta Kibas band yang meraih Juara 3 membawa pulang uang hadiah Rp5 juta
Juara Harapan 1 diraih oleh Interval band yang mendapatkan Rp3 juta sementara Lesung yang terpilih sebagai band favoit dengan raihan poling sms sebanyak1.936 meraih hadiah hiburan Samsung Galaxy Note 5 dari salah satu sponsor pendukung IM3 Indosat.
Best player yang masing-masing membawa pulang uang Rp1 juta diraih oleh Kibas drummer terbaik, Metronema meraih gitaris terbaik, Bukit band menyabet bassis erbaik, Cockpit sebagai keyboardist terbaik, dan The Bottle sebagai vokalis terbaik. Total hadiah yang dibawa pulang para jawara sebesar Rp35 juta.
Festival dimeriahkan oleh Arcybi bang sebagai bintang tamu yang membawakan enam buah lagu seperti dua lagu gubahannya sendiri berjudul ‘Duit’, ‘Aku Suka Kamu’, dan ‘Aku Kesel’. Arcybi pun membawakan lagu Naif band yang berjudul ‘Benci Tuk Mencinta’. (BP/Oidz)