Suhu Tinggi, JCH Dianjurkan Minum Oralite Satu Jam Sekali

hajiPalembang, BP – Cuaca di Madinah saat ini mencapai 42 derajat celcius, jauh lebih panas dibandingkan cuaca di Tanah Air. Oleh karena itu Jemaah Calon Haji (JCH) dianjurkan minum air minimal setiap satu jam dan minum oralite yang disediakan oleh pemerintah.
Tidak ada pembatasan bagi JCH untuk mengambil air zam-zam. Air zam-zam yang disediakan sangat banyak dan ditaruh di dalam drum-drum. Di sekitar drum disediakan gelas plastik untuk para jamaah.
Para JCH bisa memanfaatkan air zam-zam untuk minum, mencuci muka, bahkan mandi. Air zam-zam memiliki banyak keistimewaan,yakni bermanfaat sesuai dengan apa yang didoakan saat meminumnya.
Jika yang meminum air zam-zam berniat untuk mengenyangkan, maka berdoa dan atas izin Allah, air zam zam bisa mengeyangkannya. Para JCH pun banyak yang membawanya di dalam wadah botol untuk persediaan di kamar hotel.
Para JCH pun dianjurkan memakai masker dan kacamata jika keluar maktab karena debu yang diterbangkan angin membuat mata pedih. Cuaca panas pun menyebabkan telapak bibir dan kaki para JCH mudah pecah-pecah.
Jamaah Indonesia terus berdatangan memenuhi maktab-maktab yang ada di sekitar Madinah, termasuk jamaah asal Sumsel hanya berjarak setengah kilometer dari Masjid Nabawi.
Di Madinah ini, JCH melaksanakan salat arbain salat (40 waktu) secara berjamaah di Masjid Nabawi yang memiliki keutamaan pahala 1.000 kali lipat dibandingkan di masjid biasa.
Sebelum adzan berkumandang, para JCH mulai merbondong-bondong datang ke Masjid Nabawi untuk mempersiapkan diri melakukan salat fardhu dan salat-salat sunah.
 
Kloter 3 Embarkasi Palembang
Sementara itu, sebanyak 448 JCH kloter 3 Embarkasi Palembang lepas landas meninggalkan Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang, Minggu (30/8), pukul 08.40.
Seharusnya jemaah kloter 3 berjumlah 450 orang. Pasalnya, ada dua jamaah yang tertunda berangkat dan satu tidak masuk Asrama Haji. Djamilah Ibrahim (86) asal Palembang sakit dan Masni Rajo Sutan (62) asal Palembang terkendala visa yang belum selesai.
“Namun ada satu jamaah tanazul (memisahkan diri dari rombongan-red) dari kloter1yang ikut bergabung, yaitu Maryani Ayub Umar (59) dari Prabumulih, sehingga total jamaah plus petugas kloter yang berangkat berjumlah 448 orang. Maryani Ayub sempat tertunda berangkat bersama Kloter 1 karena sakit,” jelas Kasubbag Informasi dan Humas Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumsel Saefudin .
Hingga kemarin, total JCH plus petugas yang berangkat melalui Embarkasi Palembang berjumlah 1.341 orang, dengan rincian 569 pria dan 772 wanita. Ada beberapa jamaah yang masih tertunda berangkat, antara lain Umar Nur Djanda dan Nuriati Aliasan dari Kloter 1, Hadiah Jemain Laimah, Usman Jemain Laimah, Masiyah Karim Tohit, dan Susmini Izhar dari Kloter 2, serta Djamilah Ibrahim dan Masni Rajo dari Kloter 3.
Sebelumnya satu jamaah meninggal dunia yakni Jakfar Ibrahim Malidun dari Kloter 2.
Keberangkatan jamaah asal Palembang ini diantar langsung oleh Kakanwil Kemenag Sumsel H. Hambali hingga pesawat lepas landas. (BP/Onor/idz)



Leave a Reply