- September 2, 2015
- Posted by: admin
- Category: Berita
Palembang, BP
Pembangunan kampus baru Universitas Islam Negeri Raden Fattah Palembang yang berlokasi di kawasan Jakabaring akan dimulai pada akhir tahun ini. Gubernur Sumatera Selatan H Alex Noerdin mengatakan, proses tahan persiapan pembangunan sudah hampir rampung sehingga dalam waktu dekat peletakan batu pertama (groundbreaking) sudah bisa dilakukan.
Gubernur mengungkapkan, Pemprov Sumsel
Telah mendapatkan dapat dana sebesar Rp360 miliar dari Asian Development Bank (ADB) untuk pembangunan tahap awal. Pemprov Sumsel beserta pihak terkait lainnya bertekad menjadikan UIN Raden Fatah sebagai salah satu kampus islam terbaik di Indonesia.
“Sekarang masih dalam tahap menyelesaikan masalah penimbunan. Masih ada beberapa masyarakat kita yang tinggal di situ itu dan akan diberikan ganti untung. Kita selesaikan secara baik-baik, Insya Allah Akhir tahun ini, paling lambat awal tahun sudah groundbreaking,” tegasnya usai Perkenalan Kampus (Ospek) Perisai UIN Raden Fatah 2015 bertajuk Revitalisasi Nilai-Nilai Religius serta Nasionalisme sesuai Cita-Cita Bangsa Demi Keutuhan NKRI, Selasa (1/9).
Pembangunan kampus baru UIN Raden Fatah ini ditargetkan selesai dalam waktu dua hingga 2,5 tahun. Tahun depan, pihaknya akan melakukan kunjungan ke negara-negara sahabat di Timur Tengah untuk mengajukan dana penyelesaian pembangunan yang akan melengkapi UIN ini.
“Kita bangun dulu sedikit, supaya negara-negara sahabat percaya bahwa ada pembangunan itu. Kalau masih berupa rawa-rawa kita sudah mengajukan bantuan, mereka tidak akan percaya. Jadi APBD kita gunakan sebagai pemancingnya saja, biar yang menyelesaikannya pihak ketiga,” tuturnya.
Alex menjelaskan, mahasiswa UIN di seluruh Indonesia tidak seberuntung mahasiswa UIN Raden Fatah karena memiliki fasilitas lengkap. Islamic Center yang akan dibangun satu kompleks bersama UIN, akan menjadi pusat kajian ilmu-ilmu islam secara modern, akomodatif, relevan. Alex berujar bahwa mahasiswa harus membicarakan islam secara cerdas dengan membuka mata, hati, serta pikiran dengan proporsional.
“Ketika kuliah dan meneliti, bila adzan berkumandang seluruh mahasiswa bila langsung salat di Masjid Raya Sriwijaya, masjid tercantik se-Asia hanya dengan berjalan kaki untuk memakmurkan masjid,” papar gubernur dua periode ini.
Masjid Raya Sriwijaya direncanakan akan mulai dibangun bulan September ini. Menurut sumber internal BeritaPagi, groundbreaking akan dilaksanakan pada 15 September mendatang. Wakil Presiden Jusuf Kalla akan hadir dan secara langsung meresmikan pembangunannya.
Total luas Masjid Raya Sriwijaya yakni 20,08 hektar, dengan gerbang utama bertuliskan nama, Plasa Masjid tepat di depan bangunan masjid dengan pola Geometri islam dibumbui kebudayaan khas Sumsel. Di dalam bangunan akan dibuat koridor yang dipenuhi dengan kain songket, sesuai namanya yakni Koridor Songket.
Masjid terindah di Asia ini akan ditopang oleh 12 pilar yang mengartikan 12 imam yang hidup setelah zaman Nabi Muhammad Saw. Tinggi bangunan 5 meter yang melambangkan Rukun Islam, enam tenda atap melengkung simbolisasi Rukun Iman, serta yang paling istimewa adalah Minaret setinggi 99 meter yang melambangkan Asmaul Husna.
Sebanyak 9 ring lampu utama, 21 lampu kolom, 6 kolom plaza, 32 lampu melingkar dalam mahrab, dan 6 mahrab didalam masjid.
“Kompleks Islamic Center ini nantinya akan dipenuhi bukan hanya mahasiswa asal Sumsel. Namun juga mahasiswa se-Indonesia yang akan mengkaji ilmu-ilmu Islam lebih jauh dan dalam lagi. Kita buat gaungnya menggema hingga ke luar negeri,” tegasnya.
Sementara itu, Rektor UIN Raden Fatah Palembang Prof Dr Aflatun Muchtar mengatakan, UIN akan menambah program studi menjadi 60 prodi dari yang tersedia sekarang yang hanya 26 prodi. Pihaknya membutuhkan sekitar 360 tenaga pengajar bergelar S3 dan puluhan pengajar berstatus profesor untuk memenuhi kualitas prodi UIN kelak.
“Untuk satu prodi, minimal kami butuh enam orang guru besar. Nantinya kita bisa menampung pelajar dari luar Sumatera, bahkan juga dari luar negeri,” ujarnya.
Selain mencari tenaga pengajar tambahan dari dalam dan luar Sumsel, pihaknya juga, telah mendidik beberapa dosen dari berbagai disiplin ilmu, untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia (SDM) Universitas Negeri kedua di Palembang ini.
“Bila menjadi universitas, tentunya kita membutuhkan banyak sekali SDM terutama untuk pengajar. Mulai dari dosen umum, ahli teknik, sastra, pertanian dan sebagainya. Nantinya, kalau sudah resmi menjadi UIN, kita pun membukan kesempatan bagi mahasiswa yang ingin belajar ke luar negeri agar mendapatkan dana bantuan beasiswa S2 dan S3. Kita akan kerjasama dengan universitas ternama di luar negeri,” ujarnya.
“Nanti kita buka fasilitas pendidikan tentang Sains dan Teknologi untuk diterapkan dengan nilai kajian religi yang kokoh dan kuat. Kita juga menguak misteri yang ada di dalam Al Quran, kitab yang merupakan sumber fakta ilmiah, dari berbagai cabang ilmu pengetahuan. UIN Palembang akan membuktikan pengetahuan manusia sudah diterangkan lebih dulu dalam Al Quran. Harapannya dari UIN ini akan lahir ilmuwan yang berjiwa ulama dan ulama yang berjiwa ilmuwan,” tegasnya.
Pihaknya kini tengah fokus peningkatan kualitas pendidikannya, seperti peningkatan akreditasi untuk fakultas-fakultas yang masih terakreditasi C dan B, akan segera ditingkatkan kualitasnya menjadi A agar bersertifikasi sangat baik. Oidz