- September 2, 2015
- Posted by: admin
- Category: Berita
Palembang, BP
PD Pasar Palembang Jaya sudah mulai menerapkan sistem pembayaran retribusi harian Rp5.000 untuk pedagang pasar secara online. Untuk tahap awal, dari 33 pasar tradisional di
Palembang, baru 7 pasar yang menjadi percontohan untuk penerapan sistem ini.Ketujuh pasar tersebut adalah, Pasar Cinde, Pasar Sekip Ujung, Pasar Kebon Semai, Pasar Padang Selasa, Pasar Km 5, Pasar Kamboja dan Pasar Sekanak.
“Saat ini kami baru memulai menerapkan sistem online untuk pembayaran retribusi harian. Tapi, karena ini masih sosialisasi jadi untuk satu minggu pertama ini masih memakai cara manual. Nanti ada petugas dari PD Pasar Palembang yang menagih ke pasar, kemudian disetor ke Bank BRI,” kata Rinto Siswadi, Kabid Pemasaran dan Pembinaan Pedagang PD
Pasar Palembang Jaya, baru-baru ini. Nantinya, lanjut Rinto, pedagang akan mendapat satu kartu khusus yakni Kartu BRIZZI dari Bank BRI. “Kalau mau membayar retribusi, tinggal memberikan kartu itu ke petugas. Nilai uang dalam kartu ini bisa diisi ulang, minimal Rp 20 ribu. Jadi, nanti pedagang bayar tidak pakai uang cash lagi. Ya, kita pakai sistem e-money,” bebernya.
Untuk kartu BRIZZI kata Rinto akan diuji coba di 4 pasar tradisional yakni Pasar Padang Selasa, Pasar Sekip Ujung, Pasar Kebon Semai dan Pasar Cinde. “Nanti jika ini sudah berjalan, untuk pembayaran sewa lapak atau kios itu juga akan memakai kartu, yaitu kartu BRIVA,” jelasnya.
Sementara Kepala PD Pasar Palembang Jaya, Apriadi S Busri mengatakan, dengan inovasi terbaru ini diharapkan dapat meminimalisir kebocoran retribusi yang biasanya dilakukan secara manual oleh petugas khusus.
“Kami harap pedagang memilih sistem online ini, daripada cara manual. Kami sudah sosialisasikan ke pedagang supaya mereka tidak bingung,” ungkapnya.Selama ini, dikatakan Apriadi dirinya banyak menerima laporan jika beberapa kali terjadi kebocoran dalam penarikan retribusi. Pasalnya, uang retribusi ini seharusnya disetorkan penuh pada pihak PD Pasar.
“Langkah ini sebagai upaya dari PD Pasar Palembang Jaya untuk meningkatkan kontribusi pada Pendapatan Asli Daerah (PAD). Tahun lalu PD Pasar sama sekali kesulitan mencapai target yang telah ditetapkan di setiap awal tahunnya,” urainya.Setiap rapat koordinasi PAD, PD Pasar selalu menjadi sorotan karena selalu kesulitan mencapai target. “Untuk itulah perlu inovasi untuk pengumpulan retribusi yang lebih baik,
lebih maksimal juga sehingga apa yang kita targetkan dapat kita capai,” katanya.Teknis pembayaran retribusi secara online ini PD Pasar bekerja sama dengan BRI. Nantinya, BRI akan mendata seluruh pasar tradisional di Palembang yang dikelola PD Pasar. Pedagang yang bisa membayar secara online ini sementara dikhususkan untuk pedagang yang memiliki los, lapak, atau petak.
Sedangkan, untuk pedagang kaki lima (PKL) masih akan ditagih retribusinya oleh petugas PD Pasar. “Nanti BRI ada sistem yang terkoneksi ke PD Pasar, sehingga PD Pasar bisa memantau berapa retribusi yang masuk,” jelasnya. Oren