- September 3, 2015
- Posted by: admin
- Category: Berita
Palembang, BP
Sebanyak 20 unit rumah semi permanen ludes terbakar setelah dilalap si jago merah sekitar empat jam, di Jalan Pangeran Si Doing Lautan, Lorong Familydin, Kelruahan 32 Ilir, Kecamatan Ilir Barat (IB) II Palembang, Selasa (1/9), sekitar pukul 22.30.
Musibah kali ini menimbulkan korban jiwa yakni seorang bocah berusia empat tahun yang diketahui bernama Wahyu. Buah hati pasangan Dayat dan Yati ditemukan dalam posisi terlentang di balik reruntuhan puing-puing dengan keadaan tubuh terpanggang, Rabu (1/9), sekitar pukul 08.15.
Bahkan, sebelum sang anak tercinta tersebut ditemukan petugas yang tengah melakukan pencarian jasad korban, ia yang mendengar kabar-kabar belum pasti tentang anaknya itu tampak begitu syok dan lemas seketika.
“Aku takut tinggal tulangnyo bae,” ujar Yati yang langsung pingsan, di lokasi kejadian ini.
Dayat, ayah korban yang baru mengetahui bahwa anaknya belum ditemukan pun tampak begitu syok. Bahkan, ia tak menghiraukan lagi terhadap semua barang maupun sisa-sisa barang yang ada di dalam rumahnya.
“Biaralah wong nak ngambek apo be di sano, yang penting anakku dulu ketemu,” katanya dengan raut wajah sedih.
Selain memakan korban jiwa, seluruh barang-barang dari 20 rumah yang terbakar milik 175 jiwa dipastikan ludes terbakar. Bahkan, dalam peristiwa tersebut, sebuah angkot jurusan Pakjo ikut ludes terbakar dilalap si jago merah.
Amukan api yang berkobar berhasil dipadamkan selama empat jam tepatnya, Rabu (1/9), pukul 02.30, setelah warga setempat saling membantu dengan dibantu sembilan unit mobil Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Palembang yang diturunkan ke lokasi kejadian tersebut.
Menurut keterangan Ketua RT 03 Junaidi, sedikitnya terdapat 20 rumah pemukiman warga yang hangus terbakar. Untuk saat ini, warga yang menjadi korban kebakaran sementara waktu tinggal di rumah kerabat dan sanak keluarga terdekat di lokasi kebakaran.
Masih dikatakan Junaidi, dari data yang diperoleh saat ini, terdapat 175 jiwa dari 38 Kepala Keluarga (KK) yang ada di permukiman warga yang menjadi korban kebakaran ini. Api sendiri, diduga berasal dari plafon rumah milik Teguh yang ditimbulkan karena arus pendek listrik.
“Kalau rumah yang terbakar habis ada 14 rumah, kemudian lima rumah terbakar setengah dan satu rumah dirobohkan agar api tidak menyambar. Api itu mulai timbul pukul 22.30 dan baru padam empat jam setelah kebakaran,” kata Junaidi.
Sementara itu, Kapolsek IB II Palembang Kompol Ahmad Firdaus menjelaskan, jasad korban yang terpanggang api saat peristiwa tersebut sudah di evakuasi ke Instalasi Pemulasaraan Jenazah Rumah Sakit Muhammad Hoesin (RSMH) Palembang.
“Tadi (kemarin-red) ditemukan pukul 08.15 di balik tumpukan reruntuhan puing-puing dengan posisi terlentang dan keadaan tubuh yang terpanggang. Jadi saat terjadi kebakaran korban ini sedang tidur. Sejauh ini dugaan sementara api muncul karena korsleting yang terjadi di rumah yang dihuni keluarga korban,” pungkas Firdaus. Orio