- September 4, 2015
- Posted by: admin
- Category: Berita
Palembang, BP
Saluran pembuangan yang ada di beberapa ruas jalan protokol di kota Palembang seperti di jalan Jendral Sudirman kondisinya saat ini tengah dibongkar untuk diperbaiki. Akan tetapi perbaikan terhenti tanpa diketahui sebab akibatnya.
Pantauan dari BeritaPagi, beberapa gorong-gorong yang berada di jalan Jendral Sudirman saat ini dalam kondisi hancur. Meskipun ada sebagian gorong-gorong yang sudah diperbaiki. Tetapi, masih banyak yang belum selesai.
Gorong-gorong yang belum sempat diperbaiki itupun dibiarkan dalam kondisi terbuka atau bolong. Sehingga sangat membahayakan para pejalan kaki yang melintas di jalan tersebut. Tanda peringatan “Awas Ada Galian” pun hanya ada di beberapa titik. Sedangkan sepanjang jalan itu banyak gorong-gorong yang dibongkar dan dibiarkan.
Selama tiga hari terakhir, terpantau belum ada aktivitas dari pegawai yang mengerjakan perbaikan gorong-gorong tersebut. Saat ini kondisinya hanya dibiarkan terbuka lebar.
Pengakuan dari salah satu pemilik toko yang ada di jalan Jendral Sudirman, Erik mengatakan, pembongkaran gorong-gorong sudah dilakukan sejak beberapa bulan yang lalu. “Saya kurang tau tanggal pastinya kapan, kalo gak salah sudah dari bulan Juli atau Agustus lalu,” ungkap Erik pada BeritaPagi, Kamis (3/9) pagi.
Ia menuturkan, memang saat pembongkaran banyak dilakukan oleh para pekerja bangunan. Sekitar 10-15 orang bekerja membongkar gorong-gorong ini. “Termasuk di depan toko saya ini juga dibongkar sama mereka. Kata mereka, gorong-gorongnya akan diperbaiki.
Ditambahkannya, saat ini belum ada kelanjutan untuk perbaikan gorong-gorong ini. Tidak ada lagi juga aktivitas pekerja yang memperbaikinya. “Orang-orang yang kemarin membongkarnya pun sampai sekaran tidak muncul lagi. Gorong-gorongnya dibiarkan terbuka saja,” imbuhnya.
Akibat terbengkalainya perbaikan gorong-gorong, diakuinya, omzet penjualan baju di tokonya berkurang. Pembeli yang akan datang terhalang lubang besar yang ada persis didepan tokonya. “Yah, mau gimana lagi. Kalau begini terus bisa tutup toko saya. Apalagi kalau gorong-gorongnya belum diselesaikan perbaikannya,” ungkapnya.
Ia pun sempat mengeluhkan sistem drainase yang masih buruk. Saat hujan turun, tak jarang air di gorong-gorong meluap dan membuat genangan yang memakan tempat parkir. “Bahayanya kalau pas musim hujan. Kalau hujannya lebih dari satu jam, langsung meluap airnya dan banjir di parkiran depan,” katanya.
Lanjut dikatakannya, saat musim kemarau seperti ini tidak terlalu berdampak. Akan tetapi kebersihan dari gorong-gorong itu lumayan bersih. “Kalau dikatakan kotor, tidak juga. Karena seminggu sekali ada petugas yang membersihkan gorong-gorong ini,” ujar Erik.
Ditanya mengenai adakah iuran yang dibayarkan ke pemerintah atau instansi lainnya, Diakui Erik, jika dirinya dan istri hanya menyewa ruko ini untuk berjualan pakaian. “Kalau soal iuran saya tidak tahu, mungkin pemilik ruko ini lebih tahu. Menurut sepengetahuan saya, belum ada iuran atau semacamnya dari pemerintah,” ungkapnya.
Ia berharap, gorong-gorong yang ada di depan tokonya bisa segera diperbaiki. “Kita ingin pemerintah cepat memperbaikinya, atau minimal dibuat jangan sampai terbuka seperti ini. Kan orang yang mau lewat juga susah dan bahaya,” tandasnya.
Sementara itu, ketua RT 25 kelurahan 20 ilir, Nasuhi Muhtar mengatakan, rata-rata pemilik toko yang ada di jalan Sudirman jarang melakukan gotong-royong untuk membersihkan gorong-gorong.
“Kadang-kadang pemiliknya saja susah ditemui, apalagi mau diajak kerja gotong-royong,” ujarnya pada BeritaPagi.
Lanjut ia mengatakan, upaya pembersihan biasanya dilakukan saat ada petugas kebersihan dari pemerintah saja. “Kadang ada petugas DKK kota yang dateng untuk bersihkan got dan gorong-gorong, kalau untuk kerja bakti sangat jarang,” ungkapnya.
Saat ini, ditambahkannya, sedang melaporkan keluhan kepada kelurahan dari beberapa pengusaha yang didepan tokonya sedang ada perbaikan gorong-gorong. “Laporan mereka gorong-gorong itu belum selesai diperbaiki dan dibiarkan begitu saja. Nah itu yang saya laporkan dengan kelurahan,” jelasnya.
Ia menilai, drainase di Jalan Jendral Sudirman belum baik, seperti saat musim hujan beberapa tahun lalu jalan protokol tersebut sempat terendam air hingga setinggi mata kaki. “Kalau tidak salah tahun 2012, pernah terjadi banjir tinggi sampai semata kaki,” ungkapnya.
Dirinya berharap kepada pemerintah agar dapat segera mengatasi masalah drainase yang belum baik. “Kalau gorong-gorong itu sudah selesai diperbaiki, kemungkinan tidak lagi terjadi banjir. Kan tidak indah dilihat kalau sampai jalan utama itu kebanjiran lagi,” tandasnya.()dil