- September 4, 2015
- Posted by: admin
- Category: Berita
No Comments
Palembang, BP
DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Sumatera Selatan (Sumsel) mengumpulkan seluruh calon kepala daerah yang diusung PDIP pada Pilkada 7 Kabupaten di Sumsel di kantor DPD PDIP Sumsel, Jalan Basuki Rahmat Palembang, Kamis (3/8).
Dalam acara yang berlangsung tertutup di markas partai berlambang banteng moncong putih ini, hadir 11 calon kepala daerah yang akan bertarung di pilkada 7 kabupaten di Sumsel.
Ke 11 calon kepala daerah yang hadir yakni, pasangan calon bupati dan calon wakil bupati Kabupaten OKU, Wahab Nawawi- Hj Herawati Gatot, Paslon dari OKUT, Kholid Mawardi-Ferry Antoni, Paslon dari OKU Kuryana Aziz-Johan Anuar, paslon dari PALI Heri Amalindo- Ferdian Andreas Lakoni, Cabup OI AW Noviandi, Cabup Mura Zulkarnain, dan Cawabup Muratara Devi Suhartoni.
Bendahara DPD PDIP Sumsel, Yudha Renaldi mengatakan, acara rapat koordinasi bidang pemenangan pemilu DPD PDIP Sumsel digelar guna membahas pemenangan calon kepala daerah yang diusung PDIP.
“Ini dilakukan untuk konsolidasi pemenangan pilkada 7 kabupaten dan memastikan mesing partai berjalan untuk memenangkan calon yang diusung,” kata Yudha .
Selain itu, pihaknya juga mengundang Bawaslu dan KPU Sumsel untuk memberikan materi terkait kampanye dan tahapan pilkada.
“KPU dan Bawaslu juga dihadirkan untuk memberikan materi, apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan pasangan calon kepala daerah,” katanya.
Ketua Pemenangan Pemilu DPP PDIP , Bambang DH menyatakan pihaknya hadir pada Rakorbid Pemenangan Pemilu di Kantor DPD PDIP di Jenderal Basuki Rahmad Palembang, Kamis (3/9), untuk memastikan mesin partai dalam pemenangan pilkada di 7 kabupaten.
“Konsolidasi kami ke sini (Sumsel) memastikan mesin partai. Pengalaman kami mesin partai yang solid itu kunci kesuksesan. Target, kami selalu mendasarkan survei sebagai pemandu. September ini kita minta survei lagi. Akan optimalkan. Tapi tidak sampaikan angka. Itu rahasia,” kata Bambang DH.
Mantan Walikota Surabaya dua periode ini mengaku PDIP telah melakukan survei awal pada bulan Juni.
“Ada petanya di sinilah kita menang. Survei bukan segala-galanya. Tapi memandu kita. Termasuk media cetak, media tv stasiun ini jam ini yang ratingnya tinggi. Untuk memandu kemenangan,” kata Bambang.
PDIP menurutnya sama sekali tidak memiliki target angka dalam pelaksanaan Pilkada serentak di seluruh Indonesia 09 Desember 2015 mendatang. Namun memang PDIP memaksimalkan kekuatan dengan terlebih dahulu melakukan surve sebagai alat pandu dalam persaingannya. Pihak PDIP juga terus memantau pergerakan mesin Partai, karena menilai figur calon tak cukup apabila mesin Partai tidak berjalan.
Disinggung mengenai target pemenangan, dirinya mengungkapkan, PDIP untuk target sendiri, pihaknya telah melakukan surve terlebih dahulu.” Kami akan mengoptimalkan, namun tidak berbicara angka soal target tersebut. Juni surve awal melihat peta memandu wilayah, dan dapat menggambarkan potensi kemenangan dan lain sebagainya. Surve dapat memandu kita,” katanya.” Begitupun pula dalam hal memasang iklan dimedia harus tepat. Harus benar benar tertuju kepada masyarakat yang mebaca, melihat ataupun mendengarnya ” tambah Bambang.
Sementara itu, mengenai batasan alat peraga yang diatur dalam pelaksanaan Pilkada tersebut, ia menuturkan memang disatu sisi menguntungkan, namun disisi lain merugikan. Karena kreatifitas dan optimalisasi melakukan sosialisasi juga tentu terbatas. ” Yang penting kerja keras, cerdas tanpa harus menabrak aturan dengan mencari celah terbaik mengambil simpatik rakyat tanpa melanggar. Karena setiap daerah memiliki peraturan dan Perda. Kedepan juga agar UU diperbaiki, agar Partai ruang geraknya tidak dibatasi,” jelasnya.
Terakhir dirinya mengutarakan jika hasil surve yang mereka lakukan saebelumnya justru nuansa traksaksional masih kuat. Dimana masyarakat lebih beralih memberikan suara kepada yang memberikan material.” Kedepan ini tidak boleh.
Tentunya lembaga pengawasan dan pelaksana yang sudah dipayungi UU dapat bekerja dengan maksimal. Sehingga mampu meningkatkan kualitas pemilu kali ini. Karena sudah ditopang dari berbagai aliran dana APBD dan APBN.
Tentunya lembaga pengawasan dan pelaksana yang sudah dipayungi UU dapat bekerja dengan maksimal. Sehingga mampu meningkatkan kualitas pemilu kali ini. Karena sudah ditopang dari berbagai aliran dana APBD dan APBN.
Menanggapi soal pembatasan alat peraga kampanye, ditempat yang sama ketua LO DPP PDIP, Miko, mengatakan, untuk kekreatifitasan tentu akan tetap dilakukan, untuk langsung bersentuhan dengan masyarakat.” Paslon kita harapkan langsung bertemu dengan masyarakat. Tentunya dengan metode ini, masyarakat dapat mengenali langsung Paslon kita (PDIP). Dapat berbicara langsung tidak hanya ceremonial. Dan masyarakat dapat langsung menilai paslon ini kreatif atau tidak,” katanya.osk