Puntung Rokok Lumat 2 Hektar Lahan Bukit Sulap

kebakaran
 
 
 
 
 
Lubuklinggau, BP
Diduga akibat puntung rokok yang dibuang oleh orang tidak bertanggung jawab mengakibatkan sekitar dua hektare lahan yang berada dikawasan Bukit Sulap areal Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) dilahap si jago merah. Beruntung kebakaran tersebut dapat ditanggulangi petugas terkait.
Kepala seksi regional V TNKS, Miskun kepada wartawan menuturkan, kebakaran lahan terjadi Rabu (2/9) sekira pukul 15.30. Jilatan api dapat dipadamkan sekira pukul 22.00 dibantu oleh petugas pemadam kebakaran Kota Lubuklinggau, Taruna siaga bencana (tagana) dan Dinas Sosial.
Dijelaskannya,  areal yang terbakar hanya menyulut serasah bukit, berupa daun kering dan ranting  dilantai hutan. Beruntung api tidak menjalar sampai ke atas bukit yang dikhawatirkan akan menghabsikan flora dan fauna yang dilindungi.
“Yang habis terbakar seperti semak-semak, dugaan kita faktor kebakarnya serasah karena ada pengunjung yang naik ke bukit, dia sembari merokok dan sisa puntungnya dibuang sembarangan, sehingga langsung menjalar kelahan disekitarnya,” ujarnya.
Dia menambahkan, memasuki musim kemarau panjang areal bukit sulap rentan terbakar, sebab tidak ada curah hujan membuat wilayah yang dilanda kekeringan semakin cepat menghabiskan lahan yang termasuk dalam hutan lindung tersebut.
Miskun juga mengimbau, pada musim kemarau agar seluruh pengunjung saat mendaki bukit dilarang menghidupkan rokok atau membawa korek api. Bahkan bagi pengunjung yang akan melakukan camping, saat ini dilarang demi mengantisipasi terjadinya kebakaran lahan susulan.
“Orang yang sedang ada kegiatan camping sangat rentan membuat api, nah ditakutkan sisa api itu dihembus angin menjalar kelahan yang kering, nanti kita akan mengecek lokasi untuk mewaspadai terjadinya kebakaran,” ungkapnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinsos Lubuklinggau, Indra Syafei kepada menjelaskan, untuk menanggulangi kebakaran di musim kemarau saat ini pihaknya juga telah menyiapkan personil tagana sebanyak 15 orang. Hal tersebut sebagai upaya dalam mengatasi kebakaran sebelum pihak pemadam kebarang tiba ditempat kejadian.
“Setelah dapat informasi tim tagana datang membantu, mereka tugasnya mengevakuasi kalau ada masyarakat atau mengimbau warga jangan datang kelokasi, adanya kebakaran lahan tentu menjadi peringatan kita semua, yang artinya dimusim kemarau jangan sembarang menghidupkan api,” ujarnya.
Lokasi yang terbakar, diakui Indra memang untuk wisata resort bagi pengunjung, namun setelah adanya kejadian tersebut kemungkinan akan dikaji kembali. Selain itu, pihaknya akan membentuk komunitas peduli bencana alam yang bekerjasama dengan tagana dengan seluruh komponen masyarakat.
“Dengan adanya komunitas itu, untuk menanggulangi kebakaran akan disiapkan apar (alat pemadam kebakaran) dalam bentuk ransel, imbauan kita juga agar masyarakat jangan sembarang merokok di areal lahan kering,” pungkasnya. O. Kur



Leave a Reply