Gawat Petani Sawah Tanpa Penghasilan, Saat Kemarau

kemarau
 
 
 
 
 
 
PALI, BP
Sudah memasuki bualan ketiga hujan menyiram Wilaya Bumi Serepat Serasan, sehinga kian hari kian menghawatirkan, musim kemarau kian melanda yang menjadi tambu di setiap tahun pasti datang di negara tropis ini.
Untuk tahun ini diprediksi bulan Agustus akan menjadi puncak kemarau panjang. Namun hal tersebut prediksi tersebut mentah setelah memasuki bualan September huajan tak kunjung turun, paranya lagi  baru masuk bulan Juli dan Agustsu saja kemarau panjang sudah mengintai Sumatera Selatan, terutama Bumi Serepat Serasan mengalami kekeringan yang cukup menghawatirkan.
Biasanya Juli adalah bulan pertengahan musim kemarau namun tahun ini sudah memasuki September hujan pun belum kunjung datang. Tentu keluh-kesah warga, terutama petani padi dan ternak ikan yang mengandalkan air tak lagi melakukan aktivitasnya seperti biasanya menunggu musim hujan tiba
Tak hayal kolam ternak ikan wwarga pun sudah mengalami kekering tanpa air dan sawah pun sudah gersang dan tandus ditamba retak retak akibat kekeringan yang berkepanjangan, permaslahan petani bukan hanya itu saja, namun ditamba lagi haraga bahan pokok kian hari kian melonjak tajam dampak kenaikan dolar yang mencapai 14000 perdolarnya, apa lagi mau menghadapi Hari Raya Idul Adha.
Seperti yang dialami Asmarin (28), warga Tanah Abang, peternak iakan asal Desa Taanah Abang Jaya, Kecamatan Tanah Abang, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI). Ia mengutarakan kegalauanya kepada BeritaPagi. Kalau biasanya setiap tiga bualan seakali dirinya panen ikan, namun sekarang tinggal harapan hampa, sawanya pun ikut kering dan retak-retak tidak bisa dikelola
“Kemarau buat aku kacau balau. Belum lagi kolamku kering induk ikan tidak bisa diselamtakan. Ditambah lagi sawah aku lah gersang dan retak, hargo di pasar naik galo, dak lamo lagi nak lebaran polok kacau nian ini,” keluh Marin. Jumat (11/9)
Lanjut Asmarin dirinya mengarpakan perhatian dari Pemerintah Kabupaten PALI agar memberikan solosi teradap para petani, agar muncari tumpang sari utuk para petani dan peternak ikan saat sedang mengahdapi konisi musim kemarau yang melanda masyarkat.
“Kami berhadap Pemerintah memberikan solosi saat kami dilanda kekeringan. Minimal ada tupang sari buat kami ketika sedang mengalai musim kemarau seperti saat ini. Agar kami ada penghasilan tambahan sembari musim hujan tiba.” Pungkasny dengan penuh harapan (Hab)



Leave a Reply