Iskandar Klaim Ketua Terpilih * Deadlock Dibawa ke DPP PAN

iskandar
 
 
 
 
 
Hingga kini, siapa yang menjadi Ketua DPW PAN Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) masih menjadi tanda tanya, belum adanya kata sepakat menjadikan hingga kini belum jelas siapa yang menjadi Ketua DPW PAN Sumsel. Iskandar SE yang kini menjadi Bupati OKI mengklaim dirinya sudah disepakati kembali menjadi ketua terpilih DPW Partai Amanat Nasional (PAN) Sumsel ketiga kalinya periode 2015-2020. “Hasil rapat formatur ini alot tidak. Kalau untuk ketua, kita formatur sudah legowo untuk dilanjutkan ke Iskandar. Tapi yang masih ada alot adalah untuk susunan kepengurusan sekretarisnya. Kalau begitu kita ambil jalan tengahnya biar kita nanti formatur tidak ada rasa saling tidak enak. Ah beginilah begitulah. Kita serahkan saja ke DPP untuk melakukan penetapannya,” klaim Iskandar SE yang juga Ketua DPW PAN Sumsel demisoner didampingi Supadmi Kohar, usai rapat tim formatur Muswil DPW PAN Sumsel Kamis (10/9) malam di Ruang Nakula Sadewa Hotel Sandjaya. Menurut Iskandar, dengan adanya pertemuan tersebut yang belum sepenuhnya sepakat anggota formatur, maka dari itu akan diambil jalan tengah, dengan menyerahkan ke DPP untuk memutuskan dan menetapkannya. “Kalau ketua formatur sudah sepakat, pada saat penentuan sekretaris yang belum. Istilahnya, jika saya dapat ini luh dapat apa? dan syaratnya gini. Jadi untuk mencapai sepakat untuk posisi sekretaris, kita serahkan ke DPP. Yang pasti, kita serahkan ke DPPlah untuk itu( ketua) nanti,” katanya. Iskandar yang sekarang menjabat Bupati Ogan Komering Ilir (OKI) ini menambahkan, jika secara tertulis memang belum ada kesepakatan, namun hasil pertemuan untuk pertama kalinya tersebut setelah Muswil terdapat titik terang untuk sepakat. “Soal adanya kesepakatan tertulis Iskandar mengaku hal itu belum dilakukan, tapi kita serahkan musyawarah mufakat dan nantinya DPP, karena partai ini punya pusat, dan paling lama satu bulan sesuai permintaan DPP harus tuntas,”tuturnya seraya musyawarah mufakat juga melibatkan ketua POK DPP Yandri Susanto yang kapasitasnya sebagai penengah atau penyeimbang. Ditambahkan Iskandar, dirinya tidak mempermasalahkan, jika nantinya DPP nanti memutuskan tidak sesuai yang diinginkan, ia tetap akan menghormatinya. “Siapapun sekretarisnya, kalau ditetapkan DPP kita hormati dan tidak masalah, sebab empat anggota formatur yang terpilih ini adalah yang terbaik dari calon formatur yang lain, sehingga kita hraus siap menjalankan organisasi partai kita, dan kita tidak ada kubu-kubuan sejak dulu juga. Boleh kita dalam perjalan kemarin selama dua periode massa saya ada Muswil, menjelang Muswil ada perbedaan pandangan, pendapat atau pilihan, itu sah-sah namanya dinamaika parpol. Jika selesai, maka duduk bersama dan 5 tahun kedepan seperti itu, kita rasakan jalannya PAN seperti semut tidak ada gontok-gontokan dan kondusif,” katanya. Dalam rapat tim formatur Muswil DPW PAN Sumsel yang di gelar semalam dihadir Iskandar SE bersama formatur lainnya H Niko Fransisco SH MH yang juga Ketua DPD Ketua DPD PAN Lahat (Ketua Komisi II DPRD Lahat), Mardiansyah yang juga Ketua BM PAN Sumsel (anggota DPRD Sumsel), Supadmi Kohar (Sekretaris DPW PAN Sumsel demisoner) di Ruang Nakula Sadewa Hotel Sandjaya Palembang hingga pukul 21.20 belum juga belum memutuskan apapapun. Sementara itu dua formatur lainnya Mardiansyah dan Niko Fransisco membantah jika dikatakan sudah menyepakati Iskandar sebagai ketua terpilih. “Rapat tadi deadlock. Paling hanya beberapa menit. Samo-samo keras. Kami dak galak nurutinyo. PAN Sumsel lagi demisioner. Belum ada menyepakati untuk jadi ketua. Dari kami intinya sudah ada tawaran. Kalau dia ketua. Sekretaris dan POK di kami. Sebaliknya, kalau kami ketua, sekretaris dan POK di dio. Belum ado ketok palu. Kami dak galak. Kalo lah dipilih ketuo, laju kami melok kereta. Kalau dari kami ketuonyo Nico. Atau Sekretaris Mardiansyah,” tegas Mardiansyah. Menurutnya kader menginginkan regenerasi. Wajar pihaknya menawarkan beberapa opsi. Ketua dari gerbong perubahan. “Tapi tadi memang terutama Pak Iskandar menginginkan Ketuo. Kalaupun dia pengen ketuo. Kami ado posisi tawar untuk pembenahan PAN Sumsel ke depan. Bukan untuk semata kepentingan individu,” ujarnya. Sementara Niko mengatakan untuk formatur itu sebetulnya memusyawarahkan untuk menyusun kepengurusan. “Itu ado di AD/ART, bukan semata milih siapo nak jadi ketuo. Dengan pertemuan malam ini dak sudah, biso jadi akan ado pertemuan lagi. Siapo tahu hujan malam ini. Kalaupun mau dibawa ke pusat harus bikin berita acara dulu. Segala kemungkinan bisa terjadi,” kata Niko. Menyikapi kemelut di tubuh DPW PAN Sumsel ini, pemerhati Sosial dan Politik Bagindo Togar melihat dari segi etika politik dan kepantasan sebaiknya regenerasi dikedepankan agar kaderisasi di tubuh partai berjalan normal. Pertanyaannya kata Ketua Ikatan Alumni (IKA) FISIP Unsri, bagaimana itu terwujud dengan membuka ruang dan meningkatkan kpmunikasi antar kubu yang berseteru PAN itu. Sebaiknya antar elit partai mengutamakan kemampuan partai dalam menjawab permasalahan politik di luar tidak larut dalam friksi internal. Konsekuensinya bila ini dibiarkan maka akan melemahkan fungsi partai dalam menjawab peran mereka di mata publik. “Lebih tepat lagi elit PAN membangun kapasitas dan kapabilitas para elut partai yang nantinya membuat para kader partai menjadi bangga karena terbangunnya keterbukaan dan kedewasaan sehingga tidak terjadi kebuntuan fungsi partai,” urainya. Sementara itu Ketua DPD PAN Kabupaten Ogan Ilir (OI) Rusdi Tahar mengatakan setelah Muswil PAN Sumsel kemarin telah muncul empat nama yang disepakati dimana artinya DPP PAN mengakomodir kepentingan dua kelompok dalam Muswil PAN Sumsel kemarin. ” Pada akhirnya ketika terjadi ada rapat di Muswil lalu dedlock dan berdasarkan AD/ART partai PAN maka itu dikembalikan ke pusat , tetapi idealnya seperti ini pak Iskandar sudah dua periode memimpin PAN Sumsel sehingga beliau berkepentingan apa yang dilakukan untuk PAN Sumsel bisa lebih baik kedepan, tapi kondisi hari ini sesungguhnya , kalau pak Iskandar tetap memaksakan diri sebagai ketua DPW PAN Sumsel maka tidak strategis untuk kepentingan partai kedepan karena ada mayoritas pemilik PAN Sumsel di Muswil PAN kemarin yang menginginkan adanya regenerasi , arus perubahan di PAN Sumsel ini,” katanya. Sehingga ini menjadi catatan penting bahwa mayoritas kader di Sumsel menginginkan tokoh baru, figur baru untuk melanjutkan kepempimpinan Iskandar SE. ” Alangkah bijaknya beliau (Iskandar SE), , beliau sudah dua periode memimpin PAN, matang di birokrasi pernah menjadi wakil bupati, dan sekarang Bupati OKI, alangkah indahnya, kalau misalnya beliau melihat kepentingan partai yang lebih besar dengan tidak menduduki jabatan eksekutif di PAN Sumsel, biarkan pak Iskandar menjadi penasehat PAN Sumsel untuk mengarahkan , memimbing PAN Sumsel lebih baik kedepan sehingga beliau dalam posisi terhormat, proses regenerasi partai tetap berjalan, kalau beliau mau memimpin lagi maka proses regenerasi di PAN Sumsel tersendat, akibatnya regenerasi, kaderisasi dan rotasi di kader partai stagnan dan tidak berjalan maka ini tidak bagus bagi kepentingan partai kedepan,” katanya. Untuk itu pihaknya meminta Iskandar SE lebih bijaksana , moderat, memiikirkan kepentingan PAN Sumsel kedepan. ” Karena untuk membesarkan PAN Sumsel tidak mesti harus jadi ketua, ada banyak cara lain untuk membesarkan partai, artinya harus ada kepentingan partai lebih besar kedepan yang beliau harus pikirkan,” katanya. Apalagi Iskandar lahir dari Ogan Ilir, memulai karir politik di Ogan Ilir , pernah menjadi Wakil Bupati Ogan Ilir dan dihantarkan menjadi Ketua DPW PAN Sumsel periode pertama dari Ogan Ilir, maka dirinya sebagai Ketua DPD PAN OGan Ilir meminta Iskandar SE agar memikirkan kepentingan partai lebih besar dan berikan kepercayaan kepada anak-anak muda di PAN ini untuk memimpin PAN Sumsel. ” Kader muda bukan tidak mampu memimpin PAN Sumsel tapi belum diberikan kepercayaan itu maka sesungguhnya ketakutan kaum tua yang menilai kaum muda tidak mampu memimpin selama ini tidak terbukti, seperti Musi Rawas besar, Ogan Ililir 5 kursi sama seperti OKI ,” katanya.osk



Leave a Reply