- September 17, 2015
- Posted by: admin
- Category: Berita
No Comments
Palembang, BP -Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Purwadi Mukson mengaku baru kembali meninjau lokasi kebakaran hutan dan lahan di Air Sugihan, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) sekitar pukul 10.00 lalu bersama jajaran Kodam II Sriwijaya di lanjutkan ke daerah Sungai Baung, OKI .
” Saya juga meninjau dari udara, ada beberapa titik spot yang pada tanggal 15 September kemarin berkurang, tadi pagi kita temukan agak naik , itu adanya dampak dari beberapa masyarakat sekitar yang membakar , tapi sudah kita lakukan baik secara manual pasukan yang disana dan dari water boombing yang kita siaga beberapa heli yang kita siagakan,” katanya ditemui di pelabuhan Bekangdam II Sriwijaya, Rabu (16/9).
Untuk pemadaman lahan dan hutan selama ini kendala yang dihadapi menurutnya karena luasnya lahan yang terbakar cukup luas karena merupakan lahan gambut ditambah ada tanaman-tanaman yang terbakar.
Selain itu karena lokasi terbakar jauh dari lokasi air sehingga slang yang di pakai sangat terbatas sehingga upaya dilakukan agar api tidak menyebar pihaknya membuat sekat dengan menggali parit-parit sekitar lokasi kebakaran dan melebarkan jalan dengan menebang pohon yang ada sehingga api bisa terlokalisir.
” Untuk pemadaman kebakaran ini tidak bisa kita targetkan , memang target dari satuan TNI dibantukan kita disini hanya 30 hari tapi insya Allah karena jam 16.15 di Bayung Lincir, Muba sampai sekarang hujan termasuk Pagaralam , daerah hujan itu juga termasuk terdapat titik api yang cukup besar , kalau terget kita berupaya saja karena luas titik api cukup luas, sebagai gambaran tanggal 15 September terdapat 51 titik api tadi jam 10.00 ada 166 titik api dilokasi yang saya tinjau , jadi sebaran-sebaran itu anggota tetap melakukan pemadaman,” katanya.
” Untuk pemadaman kebakaran ini tidak bisa kita targetkan , memang target dari satuan TNI dibantukan kita disini hanya 30 hari tapi insya Allah karena jam 16.15 di Bayung Lincir, Muba sampai sekarang hujan termasuk Pagaralam , daerah hujan itu juga termasuk terdapat titik api yang cukup besar , kalau terget kita berupaya saja karena luas titik api cukup luas, sebagai gambaran tanggal 15 September terdapat 51 titik api tadi jam 10.00 ada 166 titik api dilokasi yang saya tinjau , jadi sebaran-sebaran itu anggota tetap melakukan pemadaman,” katanya.
Pangdam sempat melihat lokasi yang di bakar masyarakat namun hanya menemukan gubuk dan ladang masyarakat namun orangnya tidak ada.
” Saya tidak bisa jawab apakah kebakaran terorganisir atau enggak ,” katanya.
Pangdam mengakui saat melakukan patroli kebakaran hutan dan lahan personilnya di Muba di Banyung Lencir hari telah mengamankan satu exsavator, 20 pembalak ilegal logging , 167 kayu balok gelondongan yang diduga dari hutan Taman Nasional Sembilang .
” Saya tidak bisa jawab apakah kebakaran terorganisir atau enggak ,” katanya.
Pangdam mengakui saat melakukan patroli kebakaran hutan dan lahan personilnya di Muba di Banyung Lencir hari telah mengamankan satu exsavator, 20 pembalak ilegal logging , 167 kayu balok gelondongan yang diduga dari hutan Taman Nasional Sembilang .
” Dua hari yang lalu kita menangkap 50 kubik kayu , ini ada proses hukumnya ada penegak hukum , pihaknya serahkan satgas penegak hukum , barang bukti ada di Kodim Muba dan kita sudah koordinasi dengan pihak terkait,” katanya.
Pihaknya berharap anggota TNI yang masih berjibaku memadamkan api di Sumsel agar tetap semangat , lakukan yang terbaik , tetap jaga faktor keamanan.
Pihaknya berharap anggota TNI yang masih berjibaku memadamkan api di Sumsel agar tetap semangat , lakukan yang terbaik , tetap jaga faktor keamanan.
” Kemarin sore sudah ditambah pasukan yang Indralaya saya geser Armed disana ada 175 di titik Air Sugihan saja itu diluar unsur jajaran Kodam,” katanya.
Pihaknya belum melakukan penambahan personil yang memadamkan kebakaran hutan dan lahan di Sumsel namun hanya pergeseran dimana titik api padam maka personil di geser ketempat lokasi titik api untuk di padamkan.
” Pihak perkebunan besar membantu kita , seperti PT Bumi Andalas Persada mengerahkkan hampir 173 alat besar untuk membuat sekat-sekat termasuk prajurit kita di fasilitasi ,” katanya.
Sedangkan Kapendam II Sriwijaya Kol ARH Syaeful Mukti Ginanjar mengatakan untuk pembuatan sekat kanal dibuat oleh personil TNI untuk melokalisir kebakaran hingga 60 meter.
” Sekat kanal itu kita buat di Air Sugihan , untuk paritnya kedalamannya 2 meter , lebarnya 3 meter itu dikeruk,” katanya.
Untuk saat ini sudah ada 1068 personil dari luar Kodam II Sriwijaya yang membantu memadamkan api di Sumsel ditambah sebanyak 849 personil personil dari jajaran Kodam II Sriwijaya.
” Sekat kanal itu kita buat di Air Sugihan , untuk paritnya kedalamannya 2 meter , lebarnya 3 meter itu dikeruk,” katanya.
Untuk saat ini sudah ada 1068 personil dari luar Kodam II Sriwijaya yang membantu memadamkan api di Sumsel ditambah sebanyak 849 personil personil dari jajaran Kodam II Sriwijaya.
Sedangkan Kepala Unit Pelaksana Tehnis Daerah (UPTD) Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Dinas Kehutanan Sumatera Selatan, Ahmad Taufik mengatakan untuk Rabu (16/9) ada kenaikan Hot Spot di bandingkan kemarin yang hanya 51 titik .
” Biasa fluktuatif , kalau hari ini ada 300 hot spot, masih Muba sama OKI terbanyak tapi kita lihat untuk kondisi asap kita lihat di peta lebih baik dari kemarin , ” katanya.
Dia menjelaskan kalau Hot Spot belum tentu titik api, ” Kita himbau jam 06.00 sampai jam 08.00 untuk sore jam 17.00 hingga 18.00 untuk mengurangi aktivitas karena asap turun sekarang tidak pekat lagi ,”katanya sembari mengatakan kalau personil TNI/Polri dan pihak terkait terus memadamkan titik api di Sumsel.
Sedangkan Ketua Komisi V DPRD Sumsel Fahlevi Maizano mengatakan
meminta aparat kepolisian jangan tebang pilih dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan .
” Jangan lagi kita melihat itu pelakunya di lapangan di lapangan di tindak tapi kalau lahan terbakar milik perusahaan, perusahaan punya tanggungjawab untuk hal tersebut,” katanya, Rabu (16/9).
Sedangkan Ketua Komisi V DPRD Sumsel Fahlevi Maizano mengatakan
meminta aparat kepolisian jangan tebang pilih dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan .
” Jangan lagi kita melihat itu pelakunya di lapangan di lapangan di tindak tapi kalau lahan terbakar milik perusahaan, perusahaan punya tanggungjawab untuk hal tersebut,” katanya, Rabu (16/9).
Pihaknya mengapresiasi dengan penetapan lima tersangka Direktur dari perusahaan perkebunan di Sumsel yang menyebabkan kebakaran hutan dan lahan di wilayahnya oleh Polda Sumsel.
” Yang lucunya lagi di koran beberapa waktu yang lalu masyarakat yang dapat upahan untuk membersihkan taman kota bakar sampah itu dijadikan tersangka itu tidak bener,” katanya.
Diakuinya masyarakat ikut membakar lahan namun luasannya tidak banyak namun yang terbanyak kebakaran lahan dan hutan itu sebenarnya dari perusahaan sendiri.
” Yang lucunya lagi di koran beberapa waktu yang lalu masyarakat yang dapat upahan untuk membersihkan taman kota bakar sampah itu dijadikan tersangka itu tidak bener,” katanya.
Diakuinya masyarakat ikut membakar lahan namun luasannya tidak banyak namun yang terbanyak kebakaran lahan dan hutan itu sebenarnya dari perusahaan sendiri.
” Harusnya dilakukan pembinaan kepada masyarakat dan perusahaan agar jangan membakar dimusim kemarau saat ini tapi bakar waktu ketika akan hujan , itu pupuknya lebih bagus, kalau di bakar sekarang maka jadi debu,” katanya. Pihaknya meminta dinas terkait harus membuat kanal block di lahan gambut untuk memberikan skat lokasi kebakaran dengan yang tidak kebakaran.
” Dalam kondisi kering hamburan itu bisa jadi kebakaran dengan kanal blok ini bisa melokalisir kebakaran lahan , ini bukan tanggung dinas bae tapi juga tanggungjawab perusahaan juga , apalagi kanal blok juga berfungsi untuk membasahi gambut agar tidak terbakar,” katanya.
Selain itu areal gambut di Sumsel luas dan setiap tahun akan terjadi kebakaran.
Selain itu areal gambut di Sumsel luas dan setiap tahun akan terjadi kebakaran.
“Kita minta jangan hanya kalau terjadi kebakaran baru turun tapi bagaimana pencegahan, ini bukan bencana lokal tapi sudah nasional, apalagi tiap tahun terjadi dan berpengaruh dengan negara lain,” katanya.osk