Kejurnas NPC, Sumsel Boyong 11 Emas

kejuarannPalembang,BP-Meskipun dengan keterbatasan fisik yang dimiliki dari atlet penyandang cacat, puluhan atlet Sumsel berhasil mendulang 11 medali emas pada Kejuaraan nasional pertama khusus untuk atlet difabel dipromotori oleh NPC Indonesia serta Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI.
Tak hanya 11 medali emas, 19 atlet yang turun dilima cabang olahraga ini juga menyumbang enam perak dan tujuh perunggu. Sehingga atas capaian ini, Sumsel berada diperingkat ketujuh pada Kejurnas ini.
“Luar biasa, dari 19 atlet yang kita turunkan kita berhasil mempersembahkan yang maksimal yakni 11 medali emas, 6 perak dan tujuh perunggu. Dan hari ini (kemarin-red) adalah hari terakhir kompetisi,” ujar Rian Zauhari, Ketua NPC Sumsel kepada BeritaPagi (16/9).
Dikatakan Rian pada kejuaraan ini Sumsel menurunkan fulltime dengan mengikuti lima cabang olahraga yakni atletik dengan enam emas, enam perak dan lima perunggu, renang dengan tiga emas, catur dengan satu emas dan satu perunggu, angkat berat dengan satu perunggu dan tenis meja dengan satu perunggu.
“Kita turunkan fulltime dan mudah-mudahan ini menjadi motivasi untuk anak-anak agar lebih semangat kembali di Kejuaraan Papernas, Novemer 2016 mendatang di Jawa Barat,” ujar Rian.
Sementara itu, Jendy Panggabean atlet renang peraih tiga medali emas dinomor 100 meter gaya bebas, 100 meter gaya kupu-kupu dan 100 meter gaya punggung mengatakan bahwa capaian yang ditorehkan cukup puas.
Meskipun demikian dirinya akan kembali terus menjalani latihan serius untuk persiapan Papernas 2016 mendatang.
“Alhamdulillah, bisa berhasil mendapat emas. Meskipun cukup sulit karena awalnya merasa ingin tampil lebih baik dari Kejuaraan sebelumnya, sehingga sedikit menganggu. Tapi, akhirnya saat jelang pertandingan berkurang dan bisa berbuat,” ungkap Pria kelahiran Sugiawaras 1991 silam ini.
Pemegang 4 rekor nasional dan 3 rekor asean paragames ini, berharap tetap bisa mengharumkan nama Sumsel. Bahkan, awalnya di Kejurnas NPC di Solo ini, Jendy enggan membocorkan kemampuan terakhirnya di nomor 100 meter gaya bebas. Dengan alasan kemampuan tersebut ingin ia simpan saat kejuaraan NPC Internasional di Singapura beberapa waktu lagi. Tapi, melihat lawanya yang juga ngotot Jendy merasa terpancing untuk berbuat lebih dengan memecahkan rekornya sendiri.
“Jadi awalnya saya persiapakan buat nanti di Singapura. Tapi kelepasan, karena terpancing ingin berbuat lebih. Alhamdulillah saya bisa lebih satu detik dari rekor lama  yaitu, 100 bebas dari rekor lama 1 menit 06 detik, dan sekarang menjadi 1 menit 05 detik. Begitu juga di nomor 100 meter gaya kupu-kupu sebelumnya 1 menit 22 detik, menjadi 1 menit 11 detik,” ujarnya.
Dengan hasil ini, Jendy masih mencatatkan namanya sebagai pemegang empat rekor nasional di gaya 100 meter gaya bebas, 100 meter gaya kupu-kupu, 100 meter gaya katak dan 100 metee gaya punggung.
Dalam Kejuraan NPC pertama khusus atlet difabel digelar di Solo ini, diikuti 494 atlet dari 25 Provinsi. Dalam Kejurnas ini hanya dipertandingkan lima cabang olahraga. Osug
 



Leave a Reply