- September 18, 2015
- Posted by: admin
- Category: Berita
Palembang, BP-Aksi tindak kriminalitas seperti jambret, khusunya di Kota Palembang semakin merajalela. Kali ini, Khodijah, seorang guru Sekolah Dasar (SD) menjadi korban penjambretan, di Jalan Sukabangun II, Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Sukarami Palembang, Kamis (17/9), sekitar pukul 16.45.
Akibat peristiwa tersebut, korban yang merupakan warga Sukawinatan, Lorong Generasi, RT 62 RW 10, Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Sukarami Palembang kehilangan SK pensiun, kunci rumah, surat santunan sakit dan dompet berisi uang sebesar Rp200 ribu.
Menurut keterangan Khodijah, awalnya ia baru saja pulang dari SD tempat ia mengajar. Dirinya pulang terlalu sore karena ada pekerjaan sehingga ia harus pulang terlambat. Biasanya ia pulang sekitar pukul 12.00.
Sebelum kejadian, masih diceritakan korban, saat ia keluar dari gerbang sekolah sudah ada dua orang laki-laki yang tidak dikenal menggunakan sepeda motor Yamaha Vixion warna putih tanpa plat sudah mengikuti dari belakang.
“Saya sekalian menjemput anak bungsu saya yang bersekolah di Sukabangun II. Saat di Simpang Tiga, Sukabangun II tiba-tiba saja ada orang yang tak dikenal langsung memepet dan langsung menarik tas yang saya gantung dibawah,” katanya saat melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian (SPKT) Mapolsek Sukarami Palembang.
Menurutnya, padahal biasanya tidak pernah ada jambret, jadi ia biasa saja saat meletakkan tas dibawah motor miliknya. Namun, dalam peristiwa tersebut beruntung dirinya sempat mengerem, jika tidak dirinya dan anak bungsunya langsung terjatuh.
“Saya tidak terlihat jelas wajahnya karena mereka memakai helm dan masker. Padahal, setiap lewat sana tidak pernah ada jambret Pak,” jelasnya.
Sementara itu, Kapolsek Sukarami Palembang Kompol Nurhandiansyah menjelaskan, laporan korban sudah diterima oleh petugas SPKT Mapolsek Sukarami Palembang dan laporan korban akan segera ditindaklanjuti.
“Kami akan tindaklanjuti laporan korban guna menangkap kedua pelaku jambret tersebut. Saat ini kami akan mengambil keterangan terlebih dahulu dari saksi-saksi yang ada,” tutur Nurhadiansyah. Orio