- September 18, 2015
- Posted by: admin
- Category: Berita
Makah, BP-Meskipun jadwal kepulangan Jemaah Calon Haji (JCH) masih lama, namun petugas kloter sudah mengingatkan jemaah agar tidak membawa air zam-zam ke Tanah Air. Air zam-zam dilarang ditaruh di koper besar maupun tas jinjing.
Meskipun air zam-zam sudah dibungkus rapi dan dibalut dengan plester namun akan tetap ketahuan petugas, karena seluruh tas akan melewati x-ray. Dengan begitu, air zam-zam yang ditaruh di botol kecil pun akan tetap terdeteksi.
Jika tetap membawa air zam-zam, petugas menegaskan resiko untuk ditanggung jemaah sendiri, karena petugas bandara akan membongkar tas koper untuk mengeluarkan air zam-zam.
Selain dilarang membawa air zam-zam, berat tas koper juga dibatasi maksimal 32 kilogram. Jika melebihi batas, maka kelebihan berat tidak akan diangkut. Para jemaah harus membatasi barang bawaan, jangan sampai melebihi batas berat yang ditentukan.
Jika pakaian ihram dan perlengkapan haji yang dibawa dari Tanah Air saja sudah cukup membuat tas koper penuh, maka jemaah jangan menambah barang lagi terlalu banyak terutama barang belanjaan. Karena tujuan jemaah pergi ke Tanah Suci juga bukan untuk menjadi ahli belanja, namun menjadi haji mabrur.
Petugas kloter mengingatkan jemaah tentang berat maksimal tas koper dari jauh-jauh hari sebelum kepulangan agar jemaah tidak terlalu asyik belanja tanpa memikirkan berat tas koper yang bisa diangkut. Pasalnya, sambil menunggu puncak haji, terlihat para jemaah terlihat membanjiri pasar-pasar grosir di Kota Makkah untuk memburu oleh-oleh haji.
Tas koper sudah harus dikumpulkan berdasarkan kloter masing-masing sebelum kepulangan Tanah Air. Jemaah dari kloter-kloter awal sebelum diberangkatkan ke Mina untuk melaksanakan puncak haji agar sudah merapikan tas kopernya. Sehingga setelah selesai pulang dari puncak haji, jemaah sudah siap diberangkatkan ke Jeddah.
Kondisi cuaca di Makkah masih 42 derajat celcius di siang hari dan 38 derajat celcius di malam hari. Setelah diberhentikan sementara katering di Makkah, penjual makanan di pelataran hotel semakin banyak.
Orang Indonesia yang sudah bermukim lama di Makkah memanfaatkan waktu pelaksanaan haji dengan berjualan pecel, bakso, soto yang dijual rata-rata lima riyal. Dan gorengan dijual satu riyal. Di sisi lain, banyak juga orang yang bersedekah di sekitar hotel, di masjid-masjid kecil, di pasar, di jalan-jalan khusus untuk jemaah haji.
Mereka yang memanfaatkan pelaksanaan ibadah haji ini dengan bersedekah hanya mengharapkan ridho Allah. Bentuk sedekah bermacam-macam seperti nasi kemasan lengkap dengan lauk-pauk dan air mineral, buah-buahan, kudapan, aneka roti, aneka kurma, coklat, dan masih banyak lagi.
Para jemaah pun tidak perlu rebutan, karena stok yang dibawa oleh mereka yang bersedekah dalam jumlah yang banyak. Inilah salah satu bentuk jamuan Allah SWT bagi para jemaah haji di Tanah Suci. Onor