- September 19, 2015
- Posted by: admin
- Category: Berita
Mekkah Bp -Semakin dekatnya puncak ibadah haji, jemaah berusia lanjut di atas 50 tahun dianjurkan untuk mengurangi aktivitas ibadah. Hal ini dilakukan agar rangkaian ibadah haji dapat berlangsung dengan lancar, tetap sehat dan tidak ada keluhan kesehatan.
Sejak empat hari sebelumnya, dimulainya rangkaian haji terlihat jemaah berusia lanjut lebih banyak beraktivitas di mushola hotel. Jemaah banyak menghabiskan waktu di mushola hotel, dengan melakukan pengajian, berzikir, atau membaca buku agama.
Tidak saja bagi jemaah yang berusia lanjut, bagi jemaah yang masih muda pun jika kondisi kesehatan tidak memungkinkan juga dianjurkan tidak berangkat ke Masjidil Haram.
Petugas kloter sengaja membuat banyak acara pengajian di mushola-mushola hotel agar banyak kegiatan yang bisa diikuti oleh jemaah berusia lanjut. Keberangkatan jemaah ke Mina dan Arafah akan dilakukan mulai 21 September.
Bagi jemaah dari kloter awal, sudah mengumpulkan tas koper di petugas kloter masing-masing, sehingga setelah selesai dari melakukan rangkaian puncak haji yang berlangsung selama enam hari, para jemaah sudah siap diberangkatkan ke Jeddah.
Tas-tas koper besar milik jemaah haji kloter pertama dari berbagai embarkasi sudah tersusun rapi di lobi hotel, siap diberangkatkan ke Jeddah. Jadi sebelum jemaah tiba di Jeddah, koper sudah duluan sampai.
Dengan demikian, para jemaah sudah tidak lagi belanja atau menambah barang bawaan tinggal tas jinjing yang sudah dipenuhi dengan baju ihram/kain ihram.
Sementara itu, suasana salat Jumat di Masjidil Haram kemarin disesaki oleh hampir tiga juta jemaah dari seluruh dunia. Para jemaah terurai di tiap sudut masjid. Tanpa dikomando, para jemaah mengambil saf masing-masing.
Saf diatur untuk laki-laki dan perempuan terpisah. Setelah salat selesai, jemaah yang keluar masjid diatur oleh petugas secara berangsur-angsur, tidak keluar serentak.
Petugas menggunakan sistem buka tutup pagar pembatas. Hal ini dilakukan agar jemaah dapat keluar dengan aman tidak berdesak-desakan, selain karena kapasitas tangga eskalator juga terbatas.
Ada juga jemaah yang tidak langsung keluar masjid, tetapi melakukan tawaf, mengaji, dan amalan lainnya sambil menunggu sholat ashar. Di luar Masjidil Haram terlihat jemaah jalan-jalan di sekitar masjid untuk mencari aneka kuliner untuk makan siang.
Bagi jemaah yang memasak sendiri makanannya, petugas kloter juga selalu mengingatkan agar tidak teledor. Pasalnya, ada jemaah yang menanak nasi dan melakukan aktivitas memasak di kamar.
Jemaah harus berhati-hati karena beberapa hari yang lalu ada kasus kebakaran di hotel jemaah di kawasan Syisyah akibat jemaah menanak nasi di kamar, lalu ditinggal pergi umrah. Satu lantai terbakar yang terdiri dari tiga kloter jemaah.. Onor