- September 23, 2015
- Posted by: admin
- Category: Berita
Makkah, BP-SELURUH jemaah calon haji (JCH) sudah mulai berkumpul di Padang Arafah menempati tenda di maktab masing-masing. Jemaah laki-laki dan perempuan dipisah. Jemaah diberangkatkan dari hotel menuju Padang Arafah menggunakan bus secara berangsur-angsur.
Jemaah yang sudah berada di tenda Arafah melakukan shalat wajib dan salat sunah, mengaji, dan berzikir menunggu waktu wukuf pada 9 Dzuhijah yang bertepatan dengan 23 September. Jemaah juga harus benar-benar menjaga kesehatan dengan makan rutin, makan makanan yang bergizi, dan harus cukup minum air agar tidak dehidrasi.
Meskipun waktu wukuf belum tiba, namun para jemaah yang sudah berpakaian ihram, memasang niat haji ketika berada di dalam bus menuju Arafah. Dengan begitu, larangan ihram mulai berlaku. Banyak sekali larangan ihram, baik untuk laki-laki maupun untuk perempuan.
Jemaah perempuan dalam keadaan datang bulan juga diberangkatkan ke Arafah dan melaksanakan wukuf, hanya saja tidak boleh salat. Tahalul juga tetap dilaksanakan sebagai tanda bebas berpakaian ihram. Hanya saja, saat tawaf ifadhah harus menunggu setelah bersih. Pasalnya, tawaf sama halnya dengan salat harus dalam keaadaan bersih dan suci.
Jemaah yang tidak sedang mengaji dan salat di tenda Arafah, hanya berdiam diri dan banyak beristirahat, serta menghindari perbuatan fasik dan berbantah-bantahan.
Selama di Arafah, jemaah mendapatkan katering dua kali sehari untuk siang dan malam ditambah dengan buah-buahan dan air mineral. Stok air mineral yang disiapkan petugas haji sangat banyak sehingga jemaah tidak perlu takut kekurangan air minum.
Sedangkan pagi hari, jemaah diberi sarapan berupa aneka kudapan ditambah minuman sari buah-buahan karena tidak boleh ada kegiatan memasak di tenda. Kondisi cuaca sangat berbeda dengan di penginapan hotel yang dilengkapi pendingin ruangan. Suhu Padang Arafah sangat terik mencapai 45 derajat celcius.
Di dalam tenda yang beratapkan kain dan terpal tipis, serta beralaskan tikar sederhana, Keringat jemaah bercucuran, harus sabar menahan panas.
Di Padang Arafah, jemaah tidak lebih seperti pengembara yang tidak membawa apa-apa. Semua sama hanya memakai pakaian ihram dan membawa kesabaran yang ekstra. Jemaah yang kepanasan hanya bisa mengipas tubuh dengan kipas seadanya dan menyemprotkan air menggunakan spray ke arah wajah.
Dengan perbandingan satu toilet untuk 60 sampai 70 jemaah, untuk membuang hajat para jemaah harus mengantri. Tidak ada yang bisa dilakukan oleh jemaah di Padang Arafah selain menghamba kepada Allah SWT, bahwasanya manusia kecil, hina, dan papa di hadapan-Nya.
Selamat wukuf tiga juta jemaah haji dari seluruh dunia, semoga Allah menerima amal ibadah kita dan menjadi haji mabrur. Onor
