- September 30, 2015
- Posted by: admin
- Category: Berita
PALI, BP
Ratusan warga Desa Air Itam Timur, Kecamatan Penukal, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), beramai-ramai mengepung kantor perusahaan perkebunan kelapa sawit milik PT Aburahmi, untuk melakukan aksi demo, dalam menuntut ganti rugi atas tindakan penyerobotan lahan yang dilakukan tanpa terlebihdahulu
meminta izin.
Ratusan warga ini sengaja melakukan aksi berjalan kaki dari pemukiman warga menuju kantor PT Aburahmi yang berjarak sekiitar tiga kilometer.
Sembari mengancam tidak akan pulang, apabila tuntutan ganti rugi
yang diinginkan pihaknya tidak juga diindahkan.
Usai menyampaikan aksinya di depan kantor, akhirnya perwakilan dari
wargapun diajak untuk bernegosiasi, meskipun berjalan alot dan berlangsung hingga empat jam, akhirnya pihak perusahaan menyepakati adanya ganti rugi yang akan dilakukan terhadap lahan seluas 20 hektar dari 19 orang pemilik, dengan harga Rp 13,5 juta perhektar,
plus 10 persen dari harga ganti rugi untuk menganti tanam tumbuh.
Koordinator aksi, Kuyik mengatakan, bahwa kedatangan mereka ke PT Aburahmi, lantaran perusahaan ini telah melakukan aksi pengrusakan terhadap lahan sawah warga. “kami bertekat dan tidak akan pulang, sebelum adanya keputusan sesuai dengan apa yang kami inginkan,”
ujarnya, Selasa (29/9).
Lebih lanjut diungkapkannya, kesepakatan yang telah diambil secara
musyawarah harus segera ditepati, sebelum warga terpancing emosi,
dan bahkan bisa menimbulkan aksi-aksi anarkis.
“Janji PT Aburahmi, akan dilunasi tanggal 14 Oktober nanti. Selama menunggu kelengkapan administrasi. Jangan sampai ini hanya akal-akalan saja, apabila terjadi jangan salahkan warga,” kecamnya.
Kapolsek Panukal Abab, AKP Indrowono SH mengatakan, bahwa pihaknya
selain melakukan pengamanan terhadap aksi tersebut, pihaknya juga
berkewajibat untuk menjadi penengah dalam pemecahan permaslahan
ganti rugi ini.
“Memang benar pembayaran paling lambat akan dilakukan tanggal 14 Oktober,” akunya.
Sementara itu, General Meneger PT Aburahmi, Ginting, dan jajaranya
saat wartawan untuk dimintai konfirmasi usai melakukan
negosiasi bersama perwakilan aksi demo, justru mengelak dan bahkan
lebih memilih bungkam. (Hab)