- October 5, 2015
- Posted by: admin
- Category: Berita
Palembang, BP-Pemerintah mendapatkan kucuran dana dari investor Korea Selatan untuk pembangunan Jalan Tol Palembang Tanjung Api-Api (Palepi) sebesar Rp1-1,5 triliun. Jalan yang sebelumnya berlabel tol tersebut, berubah nama dan status menjadi jalan bebas hambatan.
Gubernur Sumsel H Alex Noerdin mengatakan, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah Sumbagsel yang mengerjakan salah satu ruas Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) tersebut. Saat ini, BBPJN akan kembali mengecek kondisi lahan dan jalan yang ada di sekitar jalan tersebut.
“Namanya saja yang berubah. Tol ataupun jalan bebas hambatan pengertiannya sama saja. Masuk jalan tersebut harus bayar atau pasang tarif seperti tol biasa, itu terserah. Nanti ditentukan oleh pengelola jalan tolnya,” ujarnya.
Alex mengungkapkan, pihaknya sangat setuju pemerintah pusat menggandeng investor asal Negeri Ginseng untuk pengerjaan hal tersebut. “Korea nomor satu dalam hal buat jalan. Nantinya, jalan bebas hambatan tersebut tidak akan mengganggu jalan yang sudah ada. Jadi nanti jalan tol berdampingan dengan jalan eksisting. Jalan yang sudah ada juga harus bersih dalam segala hal. Pemkot dan Pemkab yang masuk daerahnya juga harus bertindak tegas, dan bertanggungjawab,” kata Alex.
Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Sumsel Rinhardi menuturkan, rencana pembangunan jalan bebas hambatan itu telah disetujui Presiden RI Joko Widodo dan kini sedang disiapkan rencana membangun jalan tol tersebut.
Pihaknya telah melakukan rapat bersama Bappeda, Badan Pertanahan Nasional (BPN), dan BBPJN tentang pembangunan tol sepanjang 68 km ini. “Kami telah tentukan gambaran trasenya. Tapi ini kan awal, jadi belum pasti dimana lokasinya. Apakah Di kanan atau kiri jalan eksisting,” ujarnya.
Pihaknya pun membahas penentuan dari tol gate, dan pintu tol keluar (exit tol). Dipastikan ada lima pintu keluar tol yang dikaitkan dengan pembangunan kawasan ekonomi di TAA. Mulai dari titik awal di Simpang Bandara, Bandara SMB II, KTM, Pelabuhan TAA, dan Tanjung Carat.
Rencananya, kontruksi tol akan menyamai jalan eksisting. Dari sisi panjang jalan, hingga bangun sembilan jembatan. Jalan itu akan dibangun segera untuk menghubungkan koridor ekonomi di sepanjang Palembang-TAA. Juga menghubungkan Lampung, Terbangi Besar, Kayuagung, Palembang, TAA, Jambi hingga akhirnya Medan.
Dirinya menuturkan, jalan Tol Palepi diupayakan mulai dibangun pada awal 2016 ini, dengan waktu pembangunan dua tahun dengan sistem tahun jamak. Konstruksi tol menggunakan pondasi cakar ayam sepanjang jalan. Sebab jalan menuju dari Palembang ke TAA masih rawa berlumpur sehingga harus ditopang oleh pondasi yang kuat.
“Hal ini sama dengan Tol Palindra dan Kapal-Betung. Nanti setelah berdiri pondasi cakar ayam, maka akan ditimbun. Untuk pembangunannya sendiri awal 2016. Kita upayakan lebih cepat pada akhir 2015,” tutupnya. Oidz
