Tempuh Belasan KM Demi Mendaptkan Air

//Pelajar, Belasan KM Angkut Air, Mengunakan Angkung Sapi//

PALI, BP
Dampak dari musim kemarau yang berkepanjangan, membuat warga Bumi Serapat Sersan mengalami krisis air bersih, untuk mendapatkan air sekedar untuk mandi dan memncuci, warga harus berjalan kaki belasan kilo meter untuk menempuh rawa atau waduk yang berada di Desa Suka Manis Kecamatan Tanah Abang.
Pantauan BP Jumat (9/10) tampak anak-anak setelah pualang sekolah, hilir berganti mengambil air mengunakan (Angkong) Gerobak Sapi. yang ditarik mengunakan sapi, menempuh jarak belasan kilometer, demi mendpatkan air
Tak hayal air yang diambil dari waduk atau rawa-rawa yang bercampur sampah daun-daunan dan lumut, ‎hal ini terpaksa mereka lakukan karena sumur sudah mengalami kekeringan dan air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) belum masuk kewilaya tersebut.
“Sumur kami kering sedangkan air PDAM belum ade disini kak, jadi kami terpaksa mengambil air rawa-rawa untuk keperluan mandi cuci dan bakan untuk masak,” uajar Eko (13) warga setempat
Lanjut Eko, setiap hari pulang Sekolah dan sore mengendarai Angkong untuk  mengambil air secara berulang-ulang dengan menggunakan jeriken ukuran muatan sebanyak 90 liter dan menempuh perjalanan  sekitar belasan kilometer.
“Setiap balik sekolah kadang sampai empat kali sehari kami mengambil air, cukup jauh mengambil air di rawa ini, untuk mengamil air,” tambanya
Hal yang sama diungkapkan, Ginting. Dia mengaku musim kemarau saat ini warga kesulitan mencari air bersih akibat ‎sumur kering belum dialiri air PDAM
“Bukan hanyak anak saja namun, di pagi hari dan sore hari,  kami dan warga berbondong-bondong mengambil air, kalau musim kemarau rawa-rawa menjadi ramai, sebagai tujuan utama kami” kata Ginting, warga Suka Manis.
Ginting sangat berharap  agar Pemerintah, memasukan jaringan PDAM agaar membatu memberikan air kepada warga yang mengalami kekeringan, setidaknya menyuplai air bersih
“Kami minta agar Pemerin‎tah bantu kami, kedepanya dialirkan jaringan PDAM, setidaknya memberi batuan air bersih kepada warga di Desa Suka Manis.” Pungkas Ginting (Hab)