- October 15, 2015
- Posted by: admin
- Category: Berita
PALI, BP
Ribuan warga Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), berduyun-duyun mendatangi Stadion Gelora Nopember guna menghadiri istighotsah dan sholat istiqa’. Acara yang dihelat Pengurus NU Kabupaten PALI berlangsung Kamis (15/10). Selain dihadiri ribuan warga, acara itu juga dihadiri Sekda Kabupaten PALI Amirudin Tjikmat, Ketua MUI HM Mughni Zen dan calon Bupati PALI Heri Amalindo.
Kyai M Erlin Sutri MPdI, Ketua PC Nahdhatul Ulama Kabupaten PALI mengatakan bahwa kegiatan ini sebagai bukti keberadaan PCNU ditengah masyarakat Kabupaten PALI, agar bencana kekeringan dan asap segera berakhir.
“Meski baru terbentuk desember lalu, PCNU ingin memberikan arti ditengah masyarakat. Selain meminta hujan, mari kita mendoakan agar dalam pemilukada mendatang adalah pemimpin terbaik yang diridhoi Allah” kata Erlin dalam sambutannya.
Ustadz Robiyanto S Sos I yang bertindak sebagai khotib dalam khotbahnya mengungkapkan, bahwa kemarau panjang dan serangkaian bencana yang terjadi akhir-akhir ini merupakan dampak dari perbuatan umat manusia yang salah kaprah dalam menyikapi alam raya.
“Untuk itu, marilah kita mulai introspeksi diri terhadap perbuatan kita sendiri dan perbanyaklah istighfar memohon ampunan kepada Allah, sang maha pencipta, agar bencana kekeringan dan kabut asap yang sedang terjadi cepat berakhir” kata ustadz Robi.
Sementara itu, Toko masyarkat Kabupaten PALI, Ir H Heri Amalindo MM mengatakan kepada sejumlah wartawan yang menjumpainya seusai acara mengajak seluruh warga Kabupaten PALI untuk menjadikan momentum bulan Muharram sebagai sarana memperbaiki diri.
Bulan Muharram, menurut Heri pada zaman nabi dahulu sudah banyak peristiwa besar yang terjadi. Seperti Nabi Adam AS diampuni pada 10 Muharram, Nabi Ibrahim AS dibakar hidup-hidup pada 10 Muharram, Nabi Yunus AS dikeluarkan dari perut ikan pada 10 Muharram bahkan hari kiamat pun nantinya akan terjadi pada 10 Muharram. “Meskipun kita tidak tahu tahun berapa kiamat terjadi” kata Heri.
Untuk itulah, Heri mengajak masyarakat agar introspeksi dan memohon ampunan. Sisa waktu seminggu lagi betul-betul dimanfaatkan untuk banyak memohon ampunan.
“Apalagi kita saat ini kita sudah kekeringan selama tiga bulan lebih. Perbanyaklah sedekah dan istighfar agar do’a kita terkabul dan hujan bisa turun. Kita sama-sama berdoa agar musibah pada jaman Nabi Yusuf AS tidak menimpa kita, dimana tujuh tahun dilanda kekeringan.” Pungkasnya (Hab)