- October 20, 2015
- Posted by: admin
- Category: Berita
PALI, BP
Setelah banyaknya hutan yang mengalami kebakaran, tidak hanya menimbulkan kabut asap saja, akan tetapi juga memaksa hewan reptil seperti ular, kadal, bunglon dan lainnya keluar dari sarangnya bahkan masuk ke permukiman penduduk.
Seperti yang terjadi di perkebunan dekat permukiman penduduk Desa Suka Maju, Kecamatan Talang Ubi, Kabuapaten Penukal Abab Lematang (PALI), warga sedang membunuh ular warna hitam kuning menggunakan kayu dan senjata tajam.
Menurut warga Dusun III Desa Suka Maju Kecamatan Talang Ubi, pasca terbakar lahan tidur PT Perkebunan Nusantara 7 (PTPN 7) dan kebun warga sering sekali melihat ular dan kadal di permukiman penduduk yang berkeliaran.
“sejak terjadinya musibah kebakaran huatan, kami sering melihat ular warna hitam kuning, belang beling dan panjangnya lebih dari 1 meter, kalau kami menyebut ular itu munti masak,” kata Arifin (23), warga Desa Suka Maju, Senin (19/10).
Lanjut Arfin, meskipun ular tersebut belum menggigit warga. Namun, warga setempat merasa was was terancam melihat ular berkeliaran masuk di permukiman penduduk, hal tersebut membuat warga secara membabi buta membunuh ular menggunakan kayu dan senjata tajam.
“Sudah sering kami bunuh ular, satu pekan ini saja sudah tiga ular kami bunuh, lihat ular kami pukul pakai kayu dan golok (senjata tajam) kami langsung pancung ular itu sampai mati,” tambanya.
Senada juga dikatakan, Bagan, semenjak hutan terbakar banyak hewan reptil ular biawak, dan musang bermunculan di kebun dan permukiman penduduk.
“Yo dek sejak hutan terbakar, kami sering melihat ular, biawak dan bunglon, dan hewan reptil keluar dari sarangnya yang terbakar, dulu sering juga lihat hewan itu tapi di kebun, kalau sekarang sudah masuk permukiman penduduk.” Pungkasnya
(Hab)