1050 prajurit TNI Di Sumsel Resmi Di Tarik Diganti 1.000 prajurit TNI

TNIPalembang, BP-Sebanyak 1.000 prajurit TNI terdiri dari Resimen Armed (Menarmed) 2/Kostrad dengan kekuatan 10 orang, SSY Yonarmed 9/Kostrad 330 orang, SSY Yonkav 1/Kostrad 330 orang dan SSY Marinir 330 orang yang tergabung dalam Satuan Tugas Penanggulangan Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) dari Jakarta didatangkan ke Sumatera Selatan (Sumsel) dan telah tiba di lapangan Base Ops Pangkalan Udara Palembang, Kamis (22/10).

Sekitar 1000 prajurit TNI ini resmi menggantikan 1050 prajurit dari SSY Yonif 330/Kostrad, SSY Yonarmed 10/Kostrad dan SSY Marinir yang sudah lebih dulu diperbantukan untuk memadamkan api yang membakar hutan dan lahan yang masih melanda di sebagian wilayah Bumi Sriwijaya, terutama di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dan Musi Banyuasin (Muba) yang sudah bertugas sejak 40 hari lalu.
Setiba di Pangkalan Udara Palembang, pada gelombang pertama sudah datang 400 prajurit dari Yonkav dan marinir dari total 1000 prajurit TNI yang akan diperbantukan memadamkan api terlebih dahulu melaksanakan Sholat Istisqa di lapangan Base Ops Pangkalan Udara Palembang.
Terlihat para prajurit melakukan zikir sebelum melaksanakan Sholat sembari memohon untuk minta diturukan hujan.
Pangdam II/Sriwijaya Mayjen TNI Purwadi Mukson hadir dan memimpin pelepasan pasukan yang sudah bertugas dan menyambut pasukan yang datang di lapangan Base Ops Lanud Palembang.
Pangdam II Sriwijaya Mayjen Purwadi Mukson, S.I.P., mengatakan bahwa seluruh prajurit baik yang pulang maupun datang melaksanakan Sholat Istisqa’ supaya ketika berada di lapangan dan pulang dalam keadaan suci.
“Saya instruksikan seluruh prajurit yang beragama Islam untuk Sholat sebelum pulang dan berangkat ke lokasi ke bakaran,” tandas Pangdam.
Pangdam juga  mengatakan, pemadaman titik merupakan bentuk peperangan bentuk lain. Atas nama pribadi dan satuan Pangdam juga mengucapkan terima kasih kepada semua prajurit yang terlibat memadamkan api.
Selama di Sumsel, Satgas ini akan membuat Kanal Blocking dan Water Bombing dengan dibantu pesawat Helly Bell 214 untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan. Selain itu dilakukan juga revitalisasi dan normalisasi Kanal.
Untuk pembuatan Kanal Blocking sendiri dilakukan dengan kegiatan pengaturan air dan pembuatan sekat bakar. Kanalisasi ini dilaksanakan terpadu yang melibatkan personel dari pemadaman darat dan dari perusahaan. Materi yang digunakan untuk memadamkan asap ini juga berasal dari bantuan beberapa perusahaan.
Selain itu, beberapa personel TNI juga akan ditempatkan di pos pantau terdekat. Setiap pagi pos tersebut mendapat informasi titik api dari BMKG setempat. Personel pun bergerak berdasarkan laporan tersebut.
“Kami sudah tambah pompa, Logistik sudah siap semua, termasuk apabila mau naik gunung,” kata Komandan Batalyon Marinir, Letnan Kolonel Bambang Purnama.
Belum diketahui berapa lama tugas personel gelombang kedua yang ditugaskan di Sumsel
Strategi pembuatan kanal untuk memutus jalur penyebaran api masih akan dilakukan. Itu masih dianggap efisien.
Sementara itu  dua pesawat asal Rusia Beriev BE 200 yang disewa oleh BNPB yang telah berada di Pangkal Pinang saat ini telah fokus melakukan pemadaman di Air Sugihan, Kabupaten OKI.
Danlanud Palembang sekaligus Komandan Satgas Operasi Udara Letkol PNB MRT Fahlefie mengatakan fokus pengemboman via udara atau waterbombing khusus dua unit pesawat Rusia ini dilakukan di Air Sugihan.
“Karena lokasi dari pangkal pinang ke air sugihan cukup strategis dan juga air sugihan masih banyak titik api,” ujarnya usai Briefing di BPBD, Kamis (22/10).
Apalagi Satelit modis (Terra Aqua) terpantau titik api sebanyak 703 tersebar di kawasan Sumatera Selatan (Sumsel), Kamis (22/10).
Untuk menekan jumlah titik api (hot spot) tersebut sebanyak dua pesawat asal Rusia Beriev BE 200 difokuskan memadamkan api di Air Sugihan.
Pesawat ini dinilai strategis untuk melakukan pemadaman dari Pangkalpinang menuju Air Sugihan Kabupaten OKI.
“Karena lokasi dari Pangkalpinang ke Air Sugihan cukup strategis dan juga Air Sugihan masih banyak titik api,” ujar Danlanud Palembang sekaligus Komandan Satgas Operasi Udara Letkol PNB MRT Fahlefie.osk


Leave a Reply