- November 9, 2015
- Posted by: admin
- Category: Berita
Palembang, BP-Tiga pelaku pencurian antar provinsi yang berdomisili di Palembang, dibekuk aparat Polres Tanjung Pinang bersama Polresta Palembang dari rumahnya masing-masing, Minggu (8/11).
Ketiga pelaku yang telah menjadi Target Operasi Polres Tanjung Pinang ini, yaitu Eman Alias Samsori (34) warga Jalan Kedukan, Kelurahan Plaju Darat Kecamatan Plaju.
Kemudian Fahmi alias Aldo (43) warga Jalan Talang Andong, Kecamatan Mariyana, Kabupaten Banyuasin, serta Hariel alias Jaeng, Jalan Kedukan, Kecamatan Plaju.
Informasi yang dihimpun, sebelumnya ketiga pelaku terlibat aksi pencurian sebuah rumah, di wilayah hukum Polres Tanjung Pinang, pada 18 Oktober lalu.
Dari aksi tersebut, ketiga pelaku berhasil menggasak perhiasan emas, dengan kerugian senilai Rp100 juta. Diantaranya dua buah kalung, lima 5 gelang, tiga cincin dan dua set antingan.
Serta dua unit laptop, satu buah ponsel dan uang tunai Rp2 juta, sesuai dengan laporan polisi nomor LP/B-524/X/2015/Kepri/SPK-ResTpi.
Menurut Aipda Freddy Simanjuntak , anggota Polres Pangkal Pinang, penangkapan ketiga pelaku spesialis bobol rumah kosong ini setelah Polres Tanjung Pinang dan Polda Batam berkoordinasi dengan Polda Sumsel dan Polresta Palembang.
“Kita mengucapkan terima kasih bantuan Polda Sumsel dan Polresta Palembang atas penangkapan para pelaku pencurian disertai pemberatan ini,” ujarnya.
Freddy menjelaskan dalam menjalankan aksinya di kota Tanjung Pinang, para pelaku membindik rumh-rumah kosong. Dengan cara terlebih dahulu mengetuk pintu rumah yang telah menjadi target.
Kemudian, apabila dari dalam rumah tersebut tidak ada jawaban, baru lah mereka masuk dengan merusak pintu serta menguras harta korban yang ada di dalam rumah.
“Guna proses penyelidikan lebih lanjut para pelaku akan kita bawa ke Polres Tanjung Pinang dan atas perbuatannya pelaku dijerat Pasal 363 KUHP,” jelasnya.
Sementara itu tersangka Fahmi mengaku hanya ikut membantu pembobolan rumah tersebut, sedangkan yang menjadi otak dalam aksi tersebut adalah tersangka Hariel.
“Selama di Palembang saya memang tidak ada pekerjaan dan setelah diajak Hariel jadi saya mau saja dan saya sendiri sudah dua kali ikut bobol rumah di sana,” ujar Fahmi.
Fahmi menuturkan sebelum mengajak dirinya, terlebih dahulu tersangka Hariel yang berangkat ke Tanjung Pinang untuk memastikan situasi rumah yang akan menjadi sasaran.
“Dari Palembang sewa mobil dan di sana kami menginap di hotel. Setelah istirahat langsung beraksi. Karena suasana sudah digambar terlebih dahulu,” tuturnya.
Dirinya menambahkan, untuk masuk ke dalam rumah yang telah menjadi target, kelompoknya membokar pintu menggunakan obeng dan linggis yang memang telah disiapkan dari Palembang.
“Terakhir saya hanya dapat bagian uang Rp7 juta dan itu juga sudah habis dipakai memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari,” tambahnya.
Sedangkan Hariel yang disebut sebagai otak pelaku tak bersedia memberikan komentar dan hanya menundukkan kepala saat ditanya wartawan.
Terpisah, Kasat Reskrim Polresta Palembang Kompol Maruly Pardede melalui Kanit Pidum Iptu Robert P Sihombing, membenarkan penangkapan tersebut dan pelaku masih menjalani pemeriksaan oleh petugas.
“Kebetulan pelaku adalah residivis, jadi lebih mudah ditangkap. Namun proses hukum serta pemeriksaan akan dilakukan Polres Pangkal Pinang. Meski saat ini pelaku masih ditempatkan di Sel Tahanan Polresta Palembang,” tandasnya.ris