- November 12, 2015
- Posted by: admin
- Category: Berita
Muratara,BP -Trafo PLN baru dipasang diwilayah ibukota kabupaten Muratara jatuh. Dugaan sementara jatuhnya trafo tersebut akibat diterjang angin kencang. Walaupun terkena angin kencang masyarakat setempat sangat menyayangkan pemasangan trafo yang dilakukan pihak rekanan. Sebab jatuhnya trafo tersebut diduga akibat pemasangannya kurang kuat.
Seorang warga Kecamatan Rupit, Santoso (32), mengatakan dengan kejadian tersebut sangat disayangkan sebab baru saja dipasang. Ada kemungkinan jatuhnya trafo akibat . kurangnya pengawasan dari Dinas Pertambangan, Energi dan Lingkungan Hidup (Distamben-LH).
“Kami sangat menyangkan trafo yang baru dipasang beberapa minggu tersebut jatuh, apa lagi karena terpaan angin. Tentu hal ini sangat disayangkan. Sementara harga terapu tentu menelan dana puluhan jutah,” ujarnya, Rabu (11/11)..
Sementara itu, Kabit Energi Karyono mengatakan bahwa pihaknya telah mengetahu hal itu dan telah menghubungi pihak pemegang peroyek untuk diambil.
“Kami telah mengetahui dan menghubungi pihak pemegang peroyek untuk segera melihat dan mengambil trafo tersebut, kenapa bisa jatuh,” ungkapnya.(Wan)
Panwaslu Sinyalir Paslon Langgar Jadwal Kampanye
Muarabeliti,BP -Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) Sumber Harta melakukan klarifikasi temuan indikasi pelangaran yang dilakukan pasangan nomor urut 1, saat pembekalan pengawas Tempat Pemungutan Suara (TPS) dan saksi TPS, Selasa (11/11)
Ketua Panwascan Sumber Harta, Amirul BC mengungkapkan temuan indikasi pelangaran itu terjadi pada tanggal 5 November 2015, dan berdasarkan koordinasi antara Panwascam Sumber Harta dan Panwaslu pada tanggal 9 November, maka pihaknya berinisiatif untuk memanggil 27 peserta yang datang saat pembekalan itu.
Namun saat pemanggilan yang dilakukan Panwascam Sumber Harta, hanya 2 orang yang koperatif dan bersedia untuk diperikasa, yakni Ayu Permatasari dan Lestariana keduanya merupakan warga Desa Suka Jaya, Kecamatan Sumber Harta. Begitu juga dengan tim sukses pasangan nomor urut 1 ketika dipanggil tidak datang, atas nama H Tomix Telesa.
“Kesimpulan awal dari hasil pemeriksaan ini, uang yang diterima Ayu dan Lestra merupakan uang transportasi, hanya saja kita masih mendalaminya, apakah termasuk pelangaran atau tidak,” kata Amirul BC setelah meminta klarifikasi, Selasa (11/11).
Untuk itu maka pihaknya akan kembali memanggil 25 orang yang diduga menerima amplok yang berisikan uang Rp 100 ribu.
“Sebenarnya kita telah memiliki bukti awal, seperti rekaman video dan foto saat pembagian amplok tersebut, tapi kita tidak bisa mengatakan apakan ini indikasi money politik atau tidak, yang pastinya temuan ini akan terus kami proses sesuai aturan yang berlaku,” katanya.
Meskipun demikian, ditambahkan Amirul BC meskipun 25 orang yang dipangil tersebut tidak datang, temuan ini akan diteruskan pihaknya ke Panwaslu Kabupaten Musi Rawas.
“Hasil ferivikasi ini akan dilaporkan ke Panwaslu, layak atau tidak untuk diproses, semuanya kami serahkan ke mereka,” katanya.(