Lagi, Pipa Minyak Pertamina Digergaji

“Pertamina telah dirugikan ratusan Juta akibat terhambatnya produksi dan biaya pembersihan lahan”

Tampak saat di lokasi yang bocor
Tampak saat di lokasi yang bocor

PALI, BP
Aksi pencurian minyak mentah dengan cara menggergaji pipa transfer kembali terjadi. Kali ini terjadi di Desa Pandan Kecamatan Tanah Abang, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI).
Informasi yang dihimpun, pelaku pencurian diperkirakan menjalankan aksinya pada pukul 04.00 WIB, Senin (9/11). Warga yang hendak berangkat ke kebun, mendadak kaget setelah melihat tumpahan minyak menggenangi sawahnya.
“Waktu warga ke kebun, sawah sudah dipenuhi minyak. Untung saja sawahnya sudah dipanen”‎ kata Udial Sastra, Kepala desa Pandan.
Hendra (50), pemilik lahan langsung melaporkan kejadian ini kepada kepala desa untuk diteruskan ke PT Pertamina EP Adera, selaku pemilik pipa.
Akhirnya tim Hsse langsung melakukan pengamanan agar tumpahan minyak tidak meluas dan membersihkan lahan seluas 40×45 meter milik warga tersebut.
‎”Diduga, pelaku menggergaji pipa trunk-line 8 inch. Sehingga minyak bocor menggenangi lahan warga” kata M Haryono, Asmen Legal & Relation PT Pertamina EP Adera.
Haryono menyesalkan ulah oknum yang menyebabkan kerugian baik pihak warga maupun negara tersebut. “Yang rugi bukan cuma Pertamina saja, warga yang terkena tumpahan itu juga ikut dirugikan. Untung saja tanaman padi nya sudah dipanen, kalau tidak kan kasihan” ujar Haryono.
Akibat kejadian ini, lanjut Haryono, Negara selaku pemilik Pertamina telah dirugikan ratusan Juta akibat terhambatnya produksi dan biaya pembersihan lahan.
“Kita sekarang sedang menggenjot produksi. Agar mampu menambah pendapatan negara dan pemerintah daerah. Kalau produksi meningkat, toh akan menambah pendapatan APBD yang bisa digunakan untuk membangun daerah. Kalau dibolongi terus seperti ini yang rugi, masyarakat PALI juga” tambah Haryono.
Haryono menghimbau agar warga bersama-sama membantu Pertamina dan kepolisian agar kejadian seperti ini tidak terulang. “Dibutuhkan kerjasama masyarakat. Sebab kebocoran akibat sabotase seperti ini tidak akan diberikan ganti rugi. Kalau terulang, kasihan masyarakat yang lahannya terkena tumpahan minyak. Masyarakat juga yang rugi” ungkap Haryono.
Sementara itu, Kapolres Muara Enim AKBP Nuryanto SIK melalui Kapolsek Tanah Abang IPTU Sibero membenarkan kejadian tersebut. “Memang benar sudah terjadi sabotase pipa minyak milik Pertamina. Saat ini dalam pengusutan anggota kami” jelas Sibero. (Hab)



Leave a Reply