Sumsel Targetkan Turunkan Angka Kemiskinan

angka kemiskinanPalembang BP- Gubernur Sumsel H Alex Noerdin mengatakan, pihaknya menargetkan pada 2015 persentase penduduk miskin menjadi 13,24 persen. Ini berarti pihaknya memerlukan kerja keras untuk melakukan percepatan penurunan angka kemiskinan dan menekan angka pertumbuhan penduduk.

“Ada beberapa upaya yang akan dilakukan, salah satunya mengoptimalkan fungsi koordinasi penanggulangan kemiskinan (TKPK) Sumsel,” jelasnya, Kamis (8/1).
Selain itu pemprov juga melakukan percepatan pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Api-Api yang diharapkan akan berdampak terhadap penciptaan lapangan kerja, sehingga dapat mengurangi kemiskinan.
Pihaknya pun optimistis bisa kembali menurunkan tingkat kemiskinan di Sumsel seperti dua tahun terakhir. “Jadi kami akan usahakan agar bisa mencapai tujuan tersebut, sama seperti tahun lalu maupun tahun 2013,” tandasnya.
Sementara itu  Badan Pusat Statistik Sumsel menghitung jumlah penduduk miskin di Sumatra Selatan menurun sebanyak 15.034 orang per September 2014 atau menjadi 13,62 persen. Kepala BPS Sumsel Bachdi Ruswana mengatakan jumlah penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan Sumsel pada September 2014 sebanyak 1.085.795 orang.
“Dibandingkan penduduk miskin pada Maret 2014 yang mencapai 1.100.829 orang, jumlahnya sudah berkurang sebanyak 15.034 orang,” katanya.
Menurutnya, penurunan jumlah penduduk miskin itu disumbang dari wilayah perdesaan di mana menurun sebanyak 18.770 orang. Sementara untuk wilayah perkotaan justru mengalami kenaikan sekitar 0,03 persen atau 3.736 orang pada kedua periode tersebut.
Dia mengatakan perubahan jumlah penduduk miskin di wilayah pedesaan merupakan sebuah kemajuan, pasalnya secara komposisi sebagian besar penduduk miskin berada di daerah pedesaan.
“Komposisi itu tidak banyak berubah di mana sebanyak 65,85 persen atau lebih dari separuh penduduk miskin Sumsel itu ada di pedesaan,” paparnya. Bachdi mengemukakan perkembangan tingkat kemiskinan di Sumsel terus mengalami penurunan sejak Maret 2013.
Pada periode tersebut persentase penduduk miskin provinsi itu sebesar 14,24% dan selanjutnya berhasil ditekan menjadi 14,06 persen pada September 2013. Penurunan kembali terjadi pada Maret 2014 menjadi 13,91 persen dan kemudian terlihat adanya penurunan lagi pada September 2014 menjadi13,62 persen.
Terkait garis kemiskinan di Sumsel, dia mengemukakan, saat ini nilai yang dihitung pihaknya sebesar Rp307.488.
Garis kemiskinan di daerah perkotaan senilai Rp346.238 sedangkan di pedesaan senilai Rp285.791. “Dibandingkan Maret 2014, garis kemiskinan mengalami kenaikan baik di perkotaan maupun pedesaan,” katanya.
Bachdi menjelaskan besar-kecilnya jumlah penduduk miskin sangat dipengaruhi oleh garis kemiskinan, karena penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata–rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan.adv


Leave a Reply