Bedah Rumah dari Donatur Diresmikan

bedah rumahPalembang, BP-Walikota Palembang Harnojoyo meresmikan bedah rumah di kawasan 13/14 Ilir Palembang yang didonaturi pengusaha sukses Sugianto Kusuma alias Aguan melalui yayasan budha Tzu Chi.
 
Harnojoyo mengatakan pemerintah turut senang dan mengucapkan terima kasih kepada donatur yang mendukung untuk minimalisir kawasan kumuh di Kota Palembang.
”Tadinya 100 rumah yang akan dibedah. Namun setelah bertemu langsung Pak Sugianto Kusuma di Jakarta beliau setuju 400 rumah kumuh akan dibedah dan diperbaiki sehingga menjadi kondisi yang lebih layak,” katanya, Selasa (17/11).
Harnojoyopun mengaku dana yang disiapkan untuk bedah rumah meningkat sekitar Rp50-Rp60Jutaan. Sehingga rumah yang di bedah lebih baik dari rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) bahkan 2 x kali lebih baik.
“Rumah yang dibedah sangat layak dan kami harapkan bedah rumah di 13/14 ilir ini dapat menjadi percontohan di Indonesia. Untuk itu harus dikerjakan dengan baik,” katanya.
Untuk rumah-rumah yang kumuh lainnya dikatakan Harnojoyo harap bersabar karena tim yang bekerja ada standarnya. Nantinya Pemerintah Kota Palembang siap memfasilitasi dengan hal yang dibutuhkan lainnya seperti air bersih dan fasilitias lainnya.
Siti Aisyah (53) salah satu penerima bantuan 13 Ilir Palembang mengaku gembira dengan perhatian salah satu pengusaha nasional ternama. anya saja saat peresmian bedah rumah yang dilaunching Pemko Palembang melalui Walikota Palembang Harnojoyo mereka belum bertemu langsung dengan Sugianto Kusuma.
“Kami sangat berterima kasih dengan Pak Sugianto Kusuma. Meskipun beliau belum kesini,” ujarnya.
Menurut Siti Aisyah yang berprofesi sebagai pedagang makanan sebelumnya kediamannya pernah mengalami kebakaran sekitar tahun 2012 lalu, namun karena keterbatasan biaya sehingga dibangun apa adanya. Ukuran rumahpun hanya berukuran 6×6 m dengan kondisi kurang layak huni.
“Sekarang bangunan rumahnya sudah dirobohkan untuk dibedah. Kami sangat setuju. Dan kami sekarang ngontrak sementara di wilayah 3 Ilir Palembang dengan biaya Rp400.000 sebulannya,” ujar Aisyah.
Dengan anak 6 berada di rumah juga memang diakuinya rumahnya tersebut memang layak untuk di bedah menjadi lebih baik lagi. Apalagi rumahnya tersebut sudah ditinggali sejak tahun 1971 dan kondisinya memang butuh perbaikan. Warga yang dibedah tersebut juga telah memiliki sertifikat hak milik sehingga bisa dipastikan untuk dibedah.
Warga 13 Ilir yang juga menerima bantuan Temu (54) mengatakan sangat senang jika rumah yang ditempatinya sejak puluhan tahun untuk dibedah. Lebih kurang sudah 44 tahun rumah ini ditinggali, ukurannya 3×2 meter dan memang sudah tidak layak. Belum lagi banyak dinding rumah yang sudah bolong.
“Atap sudah rapuh dan tiang yang hampir rubuh. Kami sangat terima kasih jika akan diperbaiki,” ujarnya. Oren



Leave a Reply