- November 20, 2015
- Posted by: admin
- Category: Berita
Palembang, BP-Untuk mendapatkan rekor Muri, Pemerintah Provinsi akan menggabungkan 25 motif songket menjadi 1 gaun. Demikian diungkapkan Ketua Dekranasda Sumsel, Eliza Alex saat konferensi pers di Graha Songket, Kamis (19/11).
“25 motif ini sudah paling banyak untuk digabungkan menjadi 1 gaun, hanya untuk mendapatkan rekor muri,” katanya.
Dijelaskannya, penggabungan motif ini sudah sering dilakukan, namun bukan untuk motif songket. Songket ini sendiri merupakan pertama kalinya, mengingat songket dari Sumsel adalah songket yang terbaik dibandingkan songket dari daerah lainnya.
Launching songket ini sendiri, lanjut Eliza, disamping untuk mendapatkan rekor muri, juga untuk meningkatkan produktifitas dari pengrajin. Ditambah lagi nantinya setiap tamu undangan yang akan hadir harus memakai songket baik itu berupa selendang maupun tanjak.
“Jadi jika para tamu undangan belum ada songket maka dengan kegiatan ini undangan pun terpacu untuk membeli songket sehingga akan berdampak pada perekonomian para pengrajin songket,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperidag) Sumsel, Permana menambahkan, dalam kegiatan ini sendiri pihaknya juga mengundang sekitar 2000 Usaha Makro, Kecil dan Menengah (UMKM) dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), swasta dan lain sebagainya.
Nantinya yang akan membuka acara ini, lanjut Permana, yakni 4 Kementerian diantaranya, Menteri Koperasi, ibu Menteri Perindustrian, dan lain sebagainya. “Untuk puncak acara nantinya akan dilakukan peluncuran prangko motiv songket
Lanjutnya, Pemprov Sumsel sudah mengajukannya ke Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan agar songket menjadi budaya nasional, dan ini telah disetujui bahkan pihaknya telah menerima piagam.
“Selain itu, songket juga sudah menjadi warisan nusantara, sehingga dengan dijadikannya warisan nusantara maka yang bertanggung jawab untuk melestarikannya yakni seluruh masyarakat Indonesia,” terangnya.
Namun, meskipun telah menjadi warisan nusantara, pihaknya gagal menjadi songket sebagai warisan dunia karena masih ada kekurangan dalam persyaratan. Karena itu, pihaknya akan kembali mengajukan kepada UNESCO agar songket menjadi warisan dunia dan diakui di Internasional seperti halnya batik.
“Mudah-mudahan tahun depan pengajuan songket diterima UNESCO sehingga menjadi waisan dunia,” tandasnya. Odil