Tuntut Uang Intensif, Pegawai RSUD Muaradua Mogok Kerja

rsud

Muaradua, BP.Hampir seluruh Pegawai dan Tenaga Kerja Sukarela (TKS) bekerja dilingkungan Rumah Sakit Daerah (RSUD) Muaradua,  melakukan aksi demo sekaligus mogok kerja, sekitar pukul 07.00 wib hingga pukul 11.00 wib Rabu (25/11).
Aksi demo berjalan sekitar 4 jam  tersebut dilakukan di ruangan gizi, hal ini dikarenakan uang jasa pelayanan seperti, BPJS, Askes, dan uang Intensif terhitung dari bulan April-Oktober tak kunjung dicairkan. Akibat pelayanan RSUD Muaradua sempat lumpuh.
Selain itu menuntut hak mereka, didalam aksi tersebut mereka juga menyuarakan supaya pembenahan kebijakan Managemen terkait pengadaan obat-obatan sudah seringkali mengalami kekosongan.
“Kalau masalah uang, memang sudah dari dulu dan sekarang terulang lagi. Hampir setiap tahunnya, sama sekali tidak ada sistem perubahan,” kata salah satu pegawai RSUD yang ikut aksi mogok.
Dijelaskannya tujuan aksi demo dilakukan para pegawai RSUD, supaya kedepannyan terjadi perubahan, dalam hal ini dana yang tak kunjung cair tersebut,  ada penjelasan dari unsur pimpinan.
“Kedepannya kami inginkan ketransfaran pimpinan supaya tidak terjadi hal serupa, “jelas dia.
Sementara itu Direktur RSUD Muaradua, dr Mery Astuti, ketika dikonfirmas mengaku, terjadi kesalahan komunikasi mengenai pencairan dana jasa pelayanan umum itu. Karena, hingga kini masih dilakukan proses pengurusan pencairan di Bagian Keuangan.
“Kami mohon kita tunggu dulu, ini masih dalam proses pengurusan. Mungkin dalam waktu dekat ini SP2Dnya sudah keluar. Kami minta tidak ada prasangka kalau uangnya dimakan Direktur,” katanya.
Disingung mengenai pasien terlantar akibat aksi mogok itu?  Meri menegaskan secara umum pelayanan kesehatan di RSUD tetap berjalan.
“Pelayanan tetap berjalan, meskipun tadi ada miskomunikasi antara atasan dan bawahan, “tegas dia. #bob.


Leave a Reply