- November 27, 2015
- Posted by: admin
- Category: Berita
Palembang, BP-Sistem pembelajaran saat ini harus diperbaiki secara bertahap. Mulai dari kompetensi guru, kurikulum, dan juga pelaksanaan pembelajaran yang harus diubah menjadi lebih aktif.
“Kita harus perbaiki semuanya, bukan hanya itu. Tapi juga skill atau kemampuan dari tenaga pengajar dan yang lainnya harus seimbang agar bisa terwujud pembelajaran yang aktif motifatif,” kata Anggota Dewan Pendidikan Sumatera Selatan, Prof dr Hardi Darmawan, saat diwawancarai wartawan usai menyampaikan materi Out Look Pendidikan Indonesia Tahun 2016, di Aula Handayani, Disdik Sumsel, Kamis (26/11) pagi.
Ia mengatakan, Oleh karena itu, semua sistem yang ada dalam pembelajaran harus ditingkatkan untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean. “Semua orang harus bersiap, khususnya kaum yang intelek dengan adanya Mea nanti. Karena saingan bukan hanya di Indonesia tapi di Asia,” tuturnya.
Ditanya mengenai nasib guru honorer yang masih sangat miris, ditambahkan Hardi, guru honorer juga harus diperhatikan nasibnya. “Nasib mereka itu seharusnya sama dengan tenaga pengajar lain. Karena tugasnya pun sama yaitu mengajar siswa,” katanya.
Karena itu, sambungnya, kedepannya semua guru honorer akan diberikan motivasi dan dilengkapi fasilitas dan sarana prasarana yang diperlukan untuk juga menunjang kompetensi guru tersebut.
“Selain motivasi, fasilitas pelengkap juga perlu diberikan. Agar mereka tidak ketinggalan dengan guru yang lain,” katanya.
Mengenai uji kompetensi guru, ditambahkannya, kegiatan tersebut sangat bagus dilakukan. Akan tetapi, dalam pelaksanaannya ada beberapa hal yang masih harus disempurnakan. “Didalam uji kompetensi guru ini kan ada materi profesional pedagogik. Nah, ini perlu juga ditambah materi mengenai sosial dan kepribadian. Kedepan, kita akan manfaatkan data yang sudah ada untuk dikembangkan pada uji kompetensi guru berikutnya,” tandasnya. Odil