- November 30, 2015
- Posted by: admin
- Category: Berita
No Comments
Muaradua, BP-Malu aku malu pada guburnur ku, yang sengaja datang jauh dari provinsi menuju Kabupaten OKUS untuk melakukan peletakan batu pertama Gardu Induk.
Pasalnya kedatangan orang nomor satu Provinsi Sumatera Selatan ini, disambut dengan tarian Serasan Seandanan khas OKUS, namun sambutan itu sangat memalukan karena pakaian adat yang digunakan para penari tersebut terlihat kusam, dan tak layak untuk ditampilkan di hadadapan.
Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten OKUS Bahdozen Hanan, SPd saat dikonfirmasi mengaku jika seragam tersebut memang sudah tak layak untuk ditampilkan.Tapi demi untuk menyukseskan rangkaian kegitaan ini, mau tak mau pakaian adat tersebut harus dimanfaatkan.
“Sebenarnya saya sangat malu untuk menailkan baju adat yang dipakai para penari sambut itu, tapi mau ngomong apa lagi, memang kenyataannya seperti itu, “akuinya disela-sela peletakan batu pertama, (28/11).
Dikatakannya baju yang sudah lusuh tersebut kini sudah memasuki usia yang kesepuluh, akan tetapi oleh pemerintah Kabupaten OKUS tidak pernah dianggarkan.
“Dari pemekaran hingga sekarang, baju ini belum pernah diganti, sudah berapa tahun umurnya tentu kalian tau, “katanya.
Menurut dia kejadian serupa mungkin akan terulang kembali karena dalam waktu dekat Festival Danau Ranau akan diselenggarakan pertengahan bulan Desember yang akan datang.
“Ya jelas, pasti menggunakan baju ini lagi, karena stok dilemari baju adat hanya tujuh helai, tidak lebih tidak kurang, “tutur dia.
Pengalaman ini merupakan tamparan bagi Dinasnya, khususnya Kabupaten OKUS, untuk itu kedepan ia meminta mengenai baju adat ini dianggarkan.
“Sesuai dengan program Pemkab OKUS untuk mengembangkan wisata dan budaya, ditahun 2016 akan datang saya sangat mengharapkan untuk pembelian baju adat dianggarkan, “harap Dozen #bob.