Palembang ‘Smart City’ Perlu Kerja Keras

imagesPalembang, BP-Program Pemerintah Kota (Pemko) Palembang akan menerapkan sistem smart city atau kota pintar, terutama peningkatan sistem Information and Tecnology (IT) dinilai masih jauh dari harapan. Bahkan ditakutkan ada potensi membuang-buang anggaran.
Pengamatan IT di Kota Palembang Yusri S Sujali mengatakan, pemerintah sebaiknya memperbaiki terlebih dahulu fasilitas yang sudah ada saat ini dan memperbaiki kinerja program pemerintahan.
“Pastinya dana yang dianggarkan akan sangat besar untuk membuat sebuah sistem yang dapat memajukan sebuah kota, bukan hanya dengan membeli aplikasi lalu menggunakannya, ini sudah bicara efektifitas,” kata dia, Minggu (29/11).
Menurutnya, sehebat atau secanggih apapun alat yang digunakan, tidak akan efektif jika pemerintah tidak cermat mengawasi progress dan manfaatnya untuk masyarakat. Sumber Daya Manusia (SDM) teratas yang mengelola tidak hanya menunjuk pengawai lalu membiarkan karena tidak paham.
“Penerapan smart city ini tidak bisa instan, kegiatan mulai dari yang terkecil sudah harus berbasis tenologi, misalnya penghematan penggunaan kertas, mempersingkat waktu pelayanan publik, ataukan itu penerapan sistem keamanan lalu lintas untuk mengurai kemacetan,” katanya.
Kota Palembang menurutnya saat ini belum siap, bukan hanya secara materil namun SDM yang mengelola, tetapi juga permasalahan kinerja Kepala Daerah, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) maupun unsur-unsur yang ada di dalam batang tubuh pemerintahan.
Penerapan pelayanan yang prima sudah tidak terlalu diprioritaskan lagi, membuat Izin Mendirikan Bangunan (IMB) saja bahkan cukup rumit, semua hampir tidak praktis. Pengisian formulir pun masih manual dan tidak berupaya untuk mengurangi tingkat penggunaan kertas.
“Pernah saya dengar ada program IMB online, ini sangat efektif untuk pelayanan, namun hingga saat ini belum saya dengar lagi tentang penerapannya. Seharusnya 2015 program ini sudah berjalan,” katanya.
Yusri menyimpulkan, pemerintah harus memperbaiki dulu cara kerja petugas ataukah itu kepala bagian yang mengelola. Pelayanan dengan sitem smartcity harus benar-benar diterapkan secara efektif, sehingga tidak membuang-buang anggaran karena tidak memahami struktur penerapan terhadap sistem pelayanan.
Kepala Bagian Humas Protokol Setda Kota Palembang Dr H Akhmad Mustain belum lama ini mengatakan Pemerintah Kota Palembang pada tahun 2016 mendatakan akan menerapkan sistem pelayanan yang berbasis teknologi, untuk mewujudkan smart city.
“Tahun depan akan dimulai, sistem pelayanan masyarakat akan menjadi prioritas awal dalam program ini. Nantinya, sistem pelayanan akan terpusat, agar kinerja dan program pemerintah kota mewujudkan smar city dapat tercapai,” katanya.
Menurutnya, Pemko Palembang ingin agar ada sistem yang sudah diterapkan sebelum pelaksanaan Asian Games 2018. Setidaknya pada pelaksanaanya nanti Kota Palembang sudah signifikan maju secara teknologi. Bahkan bukan hanya Asian Games, program ini akan terus dilanjutkan agar Palembang Emas dapat terwujud.
“Pemerintah Kota Palembang akan berusaha semaksimal mungkin agar dana pusat dapat terserap maksimal, agar pembangunan di Kota Palembang menjelang Asian Games sudah signifikan dan Palembang benar-benar siap menghelat Asian Games,” katanya. Oren



Leave a Reply