- November 30, 2015
- Posted by: admin
- Category: Berita
Palembang, BP-Status siaga darurat kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutlah) di Sumatera Selatan selesai pada Senin (30/11) ini. Secara berangsur-angsur tim satgas karhutlah baik darat maupun udara telah di tarik dari lapangan sejak hujan secara intens mengguyur Sumsel.
Para pilot dari armada luar negeri dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) seperti pilot Supper Pumma bersama awak dari Ukraina, Swasowski dari New zealand, Kamov dari AS pun kembali ke negara asalnya.
Gubernur Sumsel H Alex Noerdin menyampaikan rasa terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh pihak baik dari pemerintah pusat seperti BNPB dan BPPT, BPBD, TNI AD dan AU, dan jajaran lainnya. Serta dari negara-negara sahabat yang sama-sama berupaya menghilangkan karhutlah di Sumsel.
“Sampai jumpa kembali kepada kawan-kawan dari negara sahabat. Namun bukan bertemu dalam kondisi asap, tapi sebagai turis yang berwisata dan datang bersama keluarga untuk berlibur,” ujarnya saat Perpisahan Tim Waterboombing, Minggu (29/11) malam.
Dirinya mengungkapkan, betapa luar biasa penderitaan masyarakat dan pemerintah Sumsel selama 4 bulan terakhir. Bukan hanya harus bejuang memadamkan api dan menghilangkan asap yang sangat mengganggu kehidupan, namun juga menjawab pertanyaan banyak orang terkait alasan setiap tahun terjadinya fenomena ini.
“Saya harus menjelaskan alasannya, mulai kepada presiden hingga ke media asing, mengapa ini terjadi. Kami menanggung beban moral dan kemanusiaan karena asapnya mengganggu hingga ke provinsi lain dan juga negara tetangga,” terangnya.
Dirinya menjelaskan, pekan depan gubernur dua periode ini akan menyusul Presiden RI Joko Widodo untuk menghadiri High Level Meeting for Climate di Paris, Perancis untuk menggalang bantuan bersama 133 negara lainnya dalam menanggulangi kabut asap.
“Mulai tahun ini, Norwegia, Inggris, dan Belanda mulai bergabung bersama Pemprov Sumsel untuk melakukan studi dan penelitian dalam mengelola gambut. Tahun depan meski saya tidak bisa menjamin sama sekali tidak ada titik api, namun akan kami minimalisir,” tegasnya.
Dalam kesempatan ini pun Gubernur Sumsel menyerahkan plakat kenang-kenangan kepada seluruh tim baik dari pemerintah pusat maupun tim pemadaman negara lain.
Sementara itu, Kapten Pesawat Supper Pumma dari Ukraina Valerie mengungkapkan, pihaknya sangat senang membantu Indonesia khususnya Sumsel dalam memadamkan api. Pihaknya pun mengapresiasi BPPT yang sangat membantu pekerjaan mereka dalam melakukan waterbombing.
“Terima kasih atas kepercayaan Gubernur Sumsel terhadap kami selama ini. Kami pun berharap bisa kembali ke Sumsel sebagai turis, bukan dalam kondisi harus memadamkan api,” tuturnya.
Dansatgas Karhutlah Danrem 044/Gappo Kolonel (Inf) Tri Winarno pun mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Gubernur Sumsel yang telah memberikan mandap kepadanya.
“Dengan mandat ini, memberikan nilai positif bagi saya. Meski banyak stresnya karena banyak sekali kunjungan pejabat pusat mulai dari Mekopolhukam dan Presiden. Menko (Luhut Pandjaitan-red) setiap hari menelpon menanyakan kondisi asap. Ini jadi bagian dari pendewasan saya,” ungkapnya.
Dirinya menjelaskan, sejak dua minggu terakhir secara de facto posko satgas karhutlah di Kantor BPBD telah di tutup meski secara de jure baru hari ini secara resmi ditutup. Namun pihaknya masih menyisakan enam pasukan darat yang tersebar di OKI dan Muba untuk melakukan patroli pengamanan wilayah.
“Kami akan menyampaikan evaluasi untuk memberikan rekomendasi dalam mengantisipasi karhutlah tahun depan dan bisa secara sukses menjadi tuan rumah Asian Games 2018,” tutupnya. Oidz