KKG Bantu Guru Mendidik ABK

index

Palembang, BP-Khusus 2015 ini, terdapat beberapa sekolah yang sudah menerima peserta didik bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Khususnya, disetiap kecamatan mulai dari tingkat SD, SMP, SMA, dan SMK. Hal ini menindak lanjuti program, Dinas Pendidika Provinsi dan Disdikpora Kota Palembang.

Kepala Bidang TK,SD, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Palembang, Sutriana, SPd mengatakan, khusus untuk sekolah ABK merupakan fokus pihaknya saat ini. Sebenarnya program ini sudah berjalan dari tahun lalu, tapi untuk tahun ini akan dikembangkan lagi dengan cara di setiap Kecamatan yang ada di Kota Palembang itu akan ada sekolah khusus untuk anak-anak ABK. Sementara itu, tentang tenaga pengajarnya disekolah -sekolah nantinya akan membentuk Kelompok disetiap Kecamatan mereka akan diberikan pelatihan cara mendidik ABK dan memberdayakan programkan Kelompok Kerja Guru (KKG) serta mengundang tutornya telah berpengalaman dan telah mendapatkan pelatihan.

“Ditahun depan nantinya akan memberdayakan dan mengalakkan gugus serta KKG karena Peningkatan mutu pendidikan khususnya pada tingkat Sekolah Dasar telah menjadi kebijakan pemerintah yang harus diwujudkan sebaik-baiknya,” katanya, kepada BeritaPagi, Rabu (2/12).

Ia juga menjelaskan, komponen guru mempunyai peran yang sangat penting dan merupakan kunci pokok bagi keberhasilan peningkatan mutu pendidikan, untuk itu kemampuan profesionalisme guru perlu ditingkatkan dan dikembangkan dengan berbagai upaya antara lain melalui pendidikan, pelatihan dan pembinaan profesional seperti Kelompok Kerja Guru (KKG). Kegiatan KKG dianggap efektif untuk meningkatkan profesionalisme guru.

“Demi mengembangkan sekolah khusus ABK ini kami akan perdayakan KKG di setiap kecamatan untuk bisa mengajar, paling tidak mengontrol kegiatan belajar mengajar di sekolah yang ditunjuk untuk ABK,” ujarnya.

Sementara itu, kepala SDN 30 Nuraini, S.Pd.MM yang sekolahnya merupakan salah satu sekolah yang ditunjuk sebagai penyelenggara kelas inklusif mengatakan ditunjukknya SDN 30  sebagai sekolah penyelenggara kelas inklusif karena anak-anak siswa di SDN 30 ini memang yang orang tuanya kurang perhatian sehingga pendidikan anak mereka utuh diserahkan kepada guru.

”Bila dilihat dari biodata siswa pendidikan orang tua siswa itu sendiri paling tertinggi tamatan SMP, mungkin dari situlah sekolah ini ditunjuk sebagai penyelenggara kelas inklusif yang tujuannya untuk memberikan pola pembalajaran yang lebih khusus lagi,”jelasnya.

Ia juga berharap, dengan menyelenggarakan pendidikan pada kelas inklusif SDN 30 saat ini akan memiliki fasilitas, sehingga pemerintah dapat memperhatikan sarana dan prasarana yang belum kami miliki.

“Untuk fasilitas kami belum memiliki fasilitas yang cukup. Kami berharap dengan adanya program pemerintah untuk menyelenggarakan kelas inklusif  ini pemerintah dapat memperhatikan sarana dan prasarana yang belum kami miliki,”pungkasnya. Oadk



Leave a Reply