Biduan Digorok, Bujangan Gantung Diri

indexPagaralam,BP-Peristiwa tragis menimpa warga Kota Pagaralam, betapa tidak dalam satu hari (5/12), dua peristiwa tragis terjadi di dua lokasi berbeda di wilayah kecamatan Dempo Utara. Satu di Dusun Cawang Lama Kelurahan Muara Siban, sekitar pukul 13.00 WIB, Husmawati alias Hus (35) wanita yang kesehariannya berprofesi sebagai biduan OT (organ tunggal), ini ditemukan tewas mengenaskan dengan leher nyaris putus ditemukan di tepi sungai Cawang.

Tak berselang lama, sekitar pukul 16.30 WIB, Yuda ditemukan tewas gantung diri di sebuah kebun salak, dekat jembatan gantung  dusun Tegur Wangi Lama Kelurahan Pagar Wangi.
Dua korban tersebut bukan tercatat sebagai warga kota Pagaralam, melainkan Hus diketahui merupakan warga Air Jernih, Kecamatan Muara Pinang Kabupaten Empat Lawang. Sedangkan Yuda merupakan warga dusun Kota Raya Ilir Kecamatan Pajar Bulan Kabupaten Lahat.
Berdasarkan informasinya mayat Hus pertama kali ditemukan oleh Efran (44),w arga dusun Cawang lama. Saat itu, warga tersebut hendak berjalan menuju pondoknya guna beristirahat sejenak sehabis membersihkan kebun.
 Dari kejadian dia melihat sesosok tubuh memakai memakai celana jins berbaju merah berposisi setengah tertelungkup. Persisinya di bawah pohon basia yang berjarak sekitar 1 meter dari sungai Cawang. Semula, Efran tak terlalu mengkhiraukannya. “Awalnya saya pikir orang itu hanya tidur,”ucap Efran.
Penasaran, dengan kondisinya Efran memberanikan diri untuk menegur orang tersebut. Namun, yang ditegur tak kunjung bersuara. Efran lalu bergerak lebih dekat. “waktu saya lihat lebih dekat, ada ceceran darah di sekitar tubuh. Orang itu juga tak bergerak-gerak lagi,”ungkapnya.
Atas kejadian tersebut Efran bergegas melaporkan peristiwa itu kepada bapaknya Nawari (70). Mendapati informasi ini Nawari berpesan kepada Efran untuk tidak mengutak-atik tubuh korban. “Sebab, kita tidak tahu orang itu meninggal karena apa. Lebih baik polisi saja yang menanganinya,”ucap Nawari yang kemudian melaporkan penemuan anaknya itu ke Polsek Dempo Utara di dusun Bumi Agung.
Tak berselang lama, petugas Polsek Dempo Utara dipimpin langsung Kapolsek Iptu Jalaludin dan Kanit Reskrim Brigpol Deka Saputra tiba di TKP.
Petugas kemudian mengamankan barang bukti berupa cutter. Juga bebeberapa barang milik korban di antaranya tas. Untuk kepentingan penyidikan lebih lanjut, jenazah Mus kemudian di bawa ke RSD Besemah untuk divisum.
“Ini adalah  pembunuhan,”ucap Kapolres Pagaralam  AKBP Hendra Gunawan SIk MSi, ditemui di ruangan visum instalansi jenazah RSD Besemah. Hendra memastikan, pihaknya akan mengusut tuntas kasus pembunuhan tersebut sehingga bisa ditemukan pelakunya. Untuk itu pihaknya memintai keterangan rekan-rekan seprofesi dengan korban.
Lalu apa motif di balik pembunuhan itu  Kanit Reskrim Polsek Dempo Utara Brigpol Deka Saputra belum bisa memastikannya. “Bisa jadi arahnya ke situ (asmara). Tapi mungkin ada juga motif yang lain,”jawab Deka. Ditambahkannya, pihaknya saat ini tengah fokus untuk memintai keterangan dari saksi-saksi. “Untuk saksi masih kurang. Karenanya kita akan terus mencari keterangan dari pihak keluarganya di Pendopo,”sambungnya.
Sementara itu, korban Yuda ditemukan pertamakali oleh Winsi, warga dusun Tegur Wangi Lama. Hari itu, berdasarkan keterangan warga, Winsi hendak melihat kebun salaknya. Kebun ini berada persis di bawah jerambah gantung.
Belum lama masuk kebun, Winsri melihat tubuh seseorang disela-sela pepohonan kayu jati. Merasa curiga, Winsri lalu mendekat. Saat sudah dekat, Winsri dibuat terkaget-kaget. Di depannya, ada sesosok tubuh yang dengan kondisi mengenaskan.
Sebuah tali jemuran berwarna biru melingkar di leher Yuda. Tali ini dihubungkan ke pohon jati. Inilah yang membuat posisi  tubuh Yuda tergantung di pohon jati dengan lidah terjulur. Di sekitar tubuh korban, juga terdapat barang-barang.  Diantaranya sepasang sendal berwarna orange dan jaket
Mendapati kondisi ini, secara spontan, Winsri berteriak meminta pertolongan. Tak lama, puluhan warga berbondong-bondong mendangi TKP. Demikian pula dengan Polsek Dempo Utara. Akhirnya, tubuh Yuda berhasil dievakuasi untuk kemudian di bawa ke RSD Besemah. Divisum.
Kapolsek Dempo Utara Iptu Jalaludin memastikan, kedua peristiwa itu tak ada hubungannya sama sekali. “Yang di Cawang Lam itu pembunuhan. Sedangkan di Tegur Wangi Lama murni gantung diri. Jadi tidak ada kaitannya,”terang Jalal di balik telepon genggamnya. Jalal menambahkan, Jenazah Yuda saat ini sudah di bawa ke rumah duka, di dusun Kota Raya Ilir. (dar)


Leave a Reply