- February 26, 2016
- Posted by: admin
- Category: Berita
Palembang, BP
Dinas Kesehatan (Dinkes) Palembang terus melakukan upaya menekan jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kta Palembang. Berdasarkan data Dinkes Palembang, pada bulan Januari 2016 jumlah kasus DBD mencapai 191 kasus.
Meski jumlah tersebut masih di bawah angka nasional, namun pihak Dinkes tetap melakukan upaya dengan penyemprotan (fogging) di daerah yang paling banyak laporan kasus DBD.
“Kalau di Palembang ini paling banyak laporan kasus DBD ada di wilayah Sukarami,” kata Kadinkes Kota Palembang dr Anton Suwindro, saat diwawancarai di ruang kerjanya, Kamis (25/2).
Ia mengatakan, penyemprotan gas beracun (fogging) untuk nyamuk penyebab demam berdarah ini dilakukan dengan melakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) terhadap daerah-daerah yang diperkirakan mempunyai potensi penyebaran DBD.
“Kita survei dulu daerah-daerahnya, setelah itu kita tentukan daerah yang menjadi skala prioritas untuk dilakukan fogging,” katanya.
Daerah yang menjadi skala prioritas, kata dia, dilihat dari hasil PE yang apabila jentik yang berada di daerah tersebut lebih dari 60 persen maka pihaknya diharuskan untuk melakukan fogging. Sementara jika masih di bawah 40 persen, pihaknya tidak diharuskan untuk fogging.
“Misalnya di kecamatan A itu lebih banyak kasus DBD belum tentu jentiknya berada di kecamatan A, bisa jadi nyamuk itu terbang ke kecamatan A dari kecamatan B. Jadi yang kita semprot itu kecamatan B karena jentik nyamuk paling banyak ada disana,” tuturnya.
Selain fogging, tambahnya, di Palembang juga terdapat 400 petugas Juru Pemantau Jentik (Jumantik) yang sudah dilengkapi dengan peralatan untuk memberantas jentik nyamuk. Jumantik juga bertugas menjadi jurkam untuk menyosialisasikan cara memberantas jentik nyamuk dengan pola 3M (Menguras bak mandi, Menutup penampungan air, Mengubur sampah).
“Kita juga terus berkoordinasi dengan BMKG untuk melihat potensi puncak hujan yang biasanya juga berbarengan dengan meningkatnya kasus DBD, sehingga kami bisa melakukan evaluasi pemberantasan sarang nyamuk. Jadi masyarakat tidak perlu resah, yang penting harus menggalakkan PHBS,” tukasnya.