Warga Pinggir Sungai Musi Resah

tepiPalembang, BP

Sejumlah warga yang bermukim di pinggir Sungai Musi mulai resah akibat pasang air  Sungai Musi yang kini sudah tinggi, akibatnya sejumlah rumah warga sudah di masuki air.
Menurut Susi, warga 3-4 Ulu Palembang mengakui kalau sejumlah rumah pinggir sungai Musi yang bukan rumah panggung atau rumah rakit sudah dimasuki air.
“Airnya belum tinggi masuk rumah paling beberapa centi, namun itu belum apa-apa karena mereka masih bisa tidur di atas ranjang,” katanya, Jumat (25/2).
Namun menurut wanita wiraswasta ini mengatakan kalau air pasang tinggi kini belum terjadi di Sungai Musi saat ini, karena banjir yang terjadi surut beberapa jam kemudian.
“Saya tidak tahu kapan pasang tingginya, kalau yang pasang tinggi ini harus buat resah masyarakat karena air masuk rumah bisa tinggi,” katanya.
Hal senada dikemukakan mantan Ketua RW 01,Kelurahan 16 Ilir Palembang  Muhammad Ali Pali mengakui warga tinggal Sungai Musi kini sudah mengalami kebanjiran akibat tingginya air Sungai Musi.
“Memang air Sungai Musi sedang pasang tapi dua hari ini sudah surut, soalnya perhitungan Cap Go Meh, kalau perhitungan Cap Go Meh airnya besar, tapi warga nih biaso bae, air pasang ini,” katanya.
Menurutnya warga Sungai Musi sudah biasa jika terjadi pasang besar, “Kalau naik semeter atau setengah meter mereka resah tapi ini naik dikit hanya 25 centimeter sudah itu surut terus,” katanya.
Ali mengaku kecewa kalau aparat terkait kurang perhatian nasib warga yang tinggal di pinggir Sungai Musi.
“Sekarang ini kita sudha merasakan , sudah tidak ada peduli dengan masyarakat inilah, baik lurah, mana saat air pasang mestinya kelurahan datang data siapa warga yang kena banjir, tidak ada perhatian,” katanya.
Sedangkan Arifin warga 3-4 Ulu mengaku resah dengan pasang tinggi air Sungai Musi yang merupakan air kiriman dari kabupaten di Sumsel yang berkumpul di Palembang.
” Ai warga nih lah resah galo, kalau rumahnya rendah pasti kebanjiran, kalau rumah panggung samo rumah rakit masih aman,” katanya.
Dia berharap aparat pemerintah sudah seharusnya melakukan pendataan warga di pinggir Sungai Musi yang mengalami kebanjiran.
” Sudah seharusnya di buatkan posko agar bisa di pantau ketinggian Air Sungai Musi ini, karena kayaknya hujan di Palembang nih tidak pernah berhenti-henti,” katanya
Asisten Ekonomi dan Pembangunan Pemkot Palembang Sudirman Teguh menilai karena  pasang air Sungai Musi bercampur curah hujan yg tinggi ini merupakan fenomena alam yang tidak bisa dihindari.
“Pemerintah mengimbau agar masyarakat yang tinggal di daerah resiko tinggi agar tetap waspada dan kita telah menyiagakan pasukan tagana yang sewaktu-waktu dapat diterjunkan ke lokasi bencana,” katanya.
Hal senada dikemukakan anggota DPRD Palembang, Hardi meminta agar evakuasi segera jika diperlukan terhadap warga di pinggir Sungai Musi yang rentan menjadi korban air pasang Sungai Musi.
“Segera carikan lokasi sementara yang bisa dipakai, contohnya rusunawa yang ada, utamakan keselamatan dan kesehatan warga penduduknya dan itu merupakan tanggung jawab pemerintah. Untuk jangka panjang dicek dulu apakah pemukiman tersebut memang milik penduduk dan duduk bersama agar dicarikan solusi permanen,” katanya.
Dan bisa saja pemukiman warga di pinggir Sungai Musi dicarikan investor untuk  membangun fasilitas pariwisata disana jika memungkinkan ajak masyarakat sekitar untuk terlibat.


Leave a Reply