- March 1, 2016
- Posted by: admin
- Category: Berita
Palembang, BP-Hanya gara-gara tak punya uang untuk bermain game online di warnet, Haris (19), mahasiswa Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang, nekat melakukan pembegalan, Sabtu (27/2) dinihari.
Namun aksi yang dilakukannya bersama Diki (20), pemuda pengangguran yang tinggal di sebelah rumahnya itu, salah sasaran. Korban yang dibegal justru polisi yang baru pulang tugas.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, aksi pencurian disertai kekerasan itu terjadi di Jalan Rimba Kemuning, RT20, RW 3, Kelurahan Ario Kemuning, Kecamatan Kemuning Palembang.
Bermula ketika Brigadir Jefri yang bertugas di Unit Reskrim Polsek Gandus melintas di lokasi kejadian untuk pulang ke rumahnya, setelah lepas dinas.
Setibanya di lokasi kejadian, tiba-tiba dari arah berlawanan tersangka Haris yang dibonceng Diki menggunakan sepeda motor Honda Beat dengan nomor polisi BG 6679 ZE, mengayunkan pedang yang dibawanya ke arah korban.
Beruntung ayunan senjata tajam pelaku tak mengenai korban yang sigap dan sempat menundukkan kepala. Meski harus terjatuh dari sepeda motornya.
Melihat korban sudah terjatuh mahasiswa semester dua jurusan Bahasa Inggris yang tinggal di Jalan Letnan Simanjuntak, Lorong Lebak Murni, Kelurahan Pahlawan, Kecamatan Kemuning ini langsung turun untuk mengambil sepeda motor milik korban.
Mengetahui sepeda motornya akan dibawa kabur pelaku, korban yang mengalami luka lecet karena terjatuh dari sepeda motor ini langsung melepaskan tembakan dan mengenai bagian lengan kanan menembus dada saat mencoba lari.
Karena masih mampu berdiri, kedua pelaku yang gagal melakukan aksi kejahatan ini memilih meninggalkan korban dan langsung menuju Rumah Sakit Myria Palembang untuk mengobati lukanya.
Berdalih baru saja menjadi korban pembegalan, dokter piket di rumah sakit yang curiga dengan sikap keduanya menolak memberi penanganan dan menganjurkan ke rumah sakit lain.
Kebingungan ditolak, tersangka Haris pun pulang ke rumah dan meminta ibunya untuk mengantar ke Rumah Sakit Muhammad Hoesin (RSMH) Palembang.
Di sana lah, tersangka mendapat perawatan medis dan langsung dilakukan pengangkatan proyektil peluru yang bersarang di tubuhnya.
“Di RS Myria, mereka curiga. Jadi ditolak dan biar cepat dilayani saya kembali mengaku menjadi korban begal,” ujar Haris, saat diamankan di Polsek Kemuning Palembang, Senin (29/2).
Dirinya mengaku aksi yang baru pertama kali dilakukan ini awalnya hanya iseng-iseng. Kalau berhasil, rencananya motor itu akan dijual dan uangnya untuk main game online.
“Kami tidak menyangka kalau korban itu ternyata polisi, karena di lokasi kejadian gelap dan baru tahu setelah dia menembak,” tuturnya.
Kapolsek Kemuning Palembang AKP Handoko Sanjaya mengatakan, saat kejadian anggota tersebut hampir dibacok pelaku yang hendak membegal motor.
“Korban yang merupakan anggota kepolisian ini hanya mengalami luka lecet saat terjatuh. Sedangkan tersangka Haris tertembak ketika mencoba kabur,” jelasnya.
Handoko melanjutkan ketika dilakukan pengejaran atas laporan korban, petugas mendapat ada pasien yang dirawat di RSMH akibat tembak. Sehingga langsung dilakukan pemeriksaan.
“Ternyata, pasien tersebut adalah pelaku begal yang baru saja beraksi. Sehingga langsung kita jemput dan diamankan untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” paparnya.
Handoko menambahkan, pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap kedua pelaku. “Kasus ini masih terus didalami, untuk mengetahui apakah tersangka terlibat dalam aksi kejahatan lain,” tambahnya.
Pihak UIN Raden Fatah, melalui Pembantu Rektor I, Syirozi ketika dikonfirmasi mengaku belum mengetahui informasi tersebut. Disebutkannya, pihak Polsek Kemuning hingga semalam belum menginformasikan keterlibatan mahasiswa UIN tersebut. Syirozi sendiri belum bisa berbicara banyak perihal itu karena belum mendapatkan informasinya. “ Aku sampai jam 19.00 di kantor belum dapat informasi itu, siapa tau pelaku hanya mengaku- ngaku saja,” ujarnya.