- March 2, 2016
- Posted by: admin
- Category: Berita
Palembang, BP-Pembangunan proyek kereta api ringan (Light Rail Transit/LRT) di Kota Palembang terus dikebut. Dipastikan pembangunan lintasan LRT di atas Sungai Musi merupakan pekerjaan pembangunan lintasan LRT yang paling kritis dan sulit.
Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Provinsi Sumatera Selatan H Nasrun Umar mengatakan, kalau lintasan LRT yang paling kritis dan sulit adalah saat melintas Sungai Musi.
“Tapi yang kritisnya itu 0-10 persen, karena dari 0 menuju 100 itu cepet karena sifatnya brecas semua, yang susah itu 0-10 persen,” katanya, Selasa (1/3).
Sehingga perlu adanya perhitungan dulu seperti perlu dilakukan test kedalaman, termasuk melihat di mana bemper fondasi Jembatan Ampera.
Namun dia memastikan untuk pembangunan lintasan LRT diatas Sungai Musi akan dilakukan secepatnya. “Untuk pembangunan lintasan LRT di atas Sungai Musi itu tidak lama lagi, paling 1 sampai 2 bulan lagi akan kita kerjakan,” katanya.
Selain itu untuk pembuatan jalur LRT pihak kontraktor selalu mendahulukan pengerjaan yang tidak bermasalah dan tidak punya friksi dan permasalahan dengan yang lain.
Menurutnya, hingga kini progres pembangunan LRT di kota Palembang sudah mencapai hampir di atas 4 persen.
Sebelumnya Gubernur Sumsel H Alex Noerdin mengatakan, Presiden Joko Widodo dijadwalkan dalam waktu dekat akan meninjau perkembangan pembangunan jalur gerbong kereta api ringan (LRT) di Palembang.
“Presiden ada rencana meninjau pembangunan jalur dan gerbong kereta api ringan tersebut, guna mengetahui sejauh mana perkembangannya selama ini,” kata Alex Noerdin kemarin.
Menurutnya, LRT itu harus selesai sebelum pelaksanaan Asian Games ke 18 pada tahun 2018, sehingga Presiden memantau perkembangan pembangunan itu penting supaya selesai sesuai rencana.
Dijelaskannya sekarang ini pembangunan jalur gerbong sedang dikerjakan termasuk terminal pemberhentian sementara.
Mengenai stasiun pemberhentian tersebut ada beberapa yang digeser lokasinya. Pegeseran itu karena tempatnya kurang pas bagi penumpang sehingga dipindahkan.
Namun menurutnya pergeseran tersebut tidak berpengaruh dengan waktu pengerjaan tempat pemberhentian sementara itu.
“Begitu juga biaya tidak ada masalah karena hanya pindah tempat saja,” katanya.