- March 7, 2016
- Posted by: admin
- Category: Berita
Puluhan aneka kuliner akan disuguhkan buat masyarakat yang ingin melihat gerhana matahari total (GMT) di atas Jembatan Ampera, Rabu (9/3) pagi. Mulai dari menu lokal hingga luar negeri.-PERUT keroncongan tak akan dialami masyarakat Palembang dan wisatawan saat menikmati GMT di titik-titik yang telah disiapkan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, khususnya di Jembatan Ampera.
Dengan konsep sarapan pagi, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumsel menyiapkan puluhan booth kuliner di atas Jembatan Ampera. Kadisbudpar Sumsel Irene Camelyn Sinaga menuturkan, pihaknya menyiapkan puluhan meja bundar yang diisi makanan buatan chef profesional dan 1.000 kursi untuk tamu di atas ikon kota itu.
“Menu utamanya makanan khas Palembang, seperti pempek, mie celor, dan sebagainya. Para chef akan melakukan demo masak dan menyiapkan makanan untuk para tamu,“ tuturnya.
Selain itu, pihaknya juga menyiapkan festival food truck yang menyajikan aneka makanan luar seperti sandwich, burger, serta makanan lokal tradisional nusantara, seperti soto ayam lamongan dan sop buntut. Tidak hanya disiapkan di Jembatan Ampera, pihaknya pun menyiapkan food truck di atrium Benteng Kuto Besak (BKB).
“Masuk ke Ampera atau BKB untuk menyaksikan GMT-nya gratis, makanannya tetap bayar. Bawa uang secukupnya saja karena harganya pun normal tidak tarif khusus,” tambahnya.
Sebelum terjadinya gerhana, beragam rangkaian kegiatan akan digelar sejak 8 Maret, sehari sebelum GMT. Di antaranya ruwat bumi dan ogoh-ogoh yang bersamaan dengan perayaan Hari Raya Nyepi, shalat gerhana di Masjid Agung, dan Kampung Al Munawar.
Ada juga pagelaran mitos GMT dan pagelaran budaya diikuti pelepasan lampion dari balon serta pertunjukan barongsai dan lomba selfie dengan latar belakang GMT.
Tak hanya itu juga bakal ada planetorium mini di kawasan Pasar 16 Ilir yang bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata serta LAPAN. “Hanya Sumsel yang mendapat bantuan dari Kementerian Pariwisata dan LAPAN untuk itu. Jadi Sumsel sangat luar biasa. Ini bisa dimanfaatkan masyarakat dan siswa di Palembang sebagai edukasi,” ujarnya.
Dengan adanya bantuan dari Kemenpar dan SKPD lainnya dapat menutup biaya operasional saat event tersebut diselenggarakan. Pihaknya juga dibantu oleh pemilik dan pengelola jasa hotel, tour and travel untuk sukseskan event itu.
“Agar sukses, kita juga butuh dukungan dari masyarakat Palembang untuk menyukseskan even tersebut. Kita harapkan GMT di Palembang akan menjadi trending topic dunia,” harapnya. #hafidz t januar