- March 7, 2016
- Posted by: admin
- Category: Berita
Martapura, BP-Sudah beberapa bulan terakhir memasuki awal tahun 2016 ini, mati lampu bagi warga Martapura, Kabupaten OKU Timur, hampir menjadi rutinitas siang malam. Dalam sehari bisa dua hingga tiga kali mati listrik,jangkanya pun bisa satu hingga 7 jam baru hidup.
Tentunya kondisi tersebut bukan hanya menbuat tak nyaman warga (pelanggan) listrik PLN, namun aktivitas warga dan roda perekonomian menjadi lumpuh total.
Mati lampu tidak mengenal waktu, ratusan mungkin ribuan pelanggan penikmat pelayanan listrik hanya bingung dan bertanya-tanya dengan tetangga atau teman lainnya. Namun mereka tidak mampu berbuat banyak ,hanya pasrah dan berharap mudah-mudahan lampu listrik cepat hidup kembali.
“Satu jam mati lampu saja, kami sudah merugi, apalagi berjam-jam. Banyak warga yang antre mau fotokopi tidak bisa dilayani karena lampu mati terus. Meski hidup tapi bukan jaminan, terkadang tidak berselang lama mati lagi, ”ungkap salah satu pengusaha fotokopi di Martapura, yang keberatan menyebutkan namanya, Minggu (6/3).
Terpisah, Muslimin, tukang meubel kayu, mengatakan akhir-akhir ini sering mati lampu. “Pesanan konsumen minta tolong untuk dibuatkan kusen jendela dan pintu banyak tapi masih numpuk di gudang. Terus terang kami tidak bisa bekerja secara maksimal karena sering mati lampu,” ujarnya.
Orderan banyak tapi tidak bisa mengejar target. Seharusnya pekerjaan satu minggu kelar, jadi satu bulan baru selesai. “Sudah rugi tenaga, rugi waktu pula. Aturannya dapat sedikit untung, tapi ini malah buntung. Belum lagi kena komplain pelanggan kusen,” terangnya.
Sementara Kepala PLN rayon Martapura Reza Eka Putra, beberapa waktu lalu saat dikonfirmasi terkait seringnya pemadaman mengatakan, selain ada kerusakan pembangkit juga pengurangan beban. “Makanya kita jadwalkan untuk dilakukan pemadaman secara bergilir. Itu juga sudah kita umumkan di media massa dan radio,” katanya. #Cr1