- March 8, 2016
- Posted by: admin
- Category: Berita
No Comments

Koordinator aksi, Zul Apri mengatakan hampir tiga tahun ini harga karet anjlok. Bahkan berdasarkan riset Aliansi Perjuangan Petani Sumsel di periode 1 hingga 17 Februari 2016 harga karet di tingkat petani berada di level terendah.
Seperti harga penjualan karet di Kabupaten Empatlawang dan Ogan Komering Ulu (OKU), dari datanya harga karet hanya berkisar Rp4.000 Per Kg, sementara harga Karet di Kabupaten Banyuasin lebih parah yakni di angka Rp3.500 per Kg.
“Kalau hal ini terus terjadi maka petani karet di Sumsel akan mengalami kehancuran di bidang ekonomi. Bahkan petani tidak akan mampu mencukupi kebutuhan hidup,” katanya.
Menurutnya pemerintah harus hadir untuk menyelamatkan petani karet. Maka dari itu Aliansi Perjuangan Petani Sumsel yang merupakan gabungan dari Partai Rakyat Demokratik, Serikat Tani Nasional, Serikat Rakyat Miskin Indonesia dan sejumlah ormas lainnya mendesak pemerintah untuk membuat regulasi harga yang berpihak pada petani karet.
Selain itu massa juga mendesak pemerintah untuk membangun BUMN/BUMD karet sebagai jalan mewujudkan industri nasional. Memperkuat pemerintahan untuk perkoperasian petani karet, dan melaksanakan pasal 33 UU 1945 sebagai jalan penyelesaian persoalan rakyat.
Setelah usai berorasi, massa akhirnya diarahkan berdialog dengan Komis I DPRD Sumsel dan disambut Anggota Komisi I DPRD Sumsel, Anwar Hasan dan Sri Mulyadi. osk