- April 1, 2016
- Posted by: admin
- Category: Berita
Palembang, BP-Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan tanggap dalam menanggulangi bencana banjir yang terjadi di Kabupaten Musirawas Utara. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel segera memindahkan seluruh peralatan yang berada di Musirawas ke Muratara.
Kepala BPBD Sumsel Yulizar Dinoto menuturkan, saat ini Muratara belum memiliki BPBD. Oleh karena itu, peralatan dari Mura yang merupakan kabupaten terdekat digunakan dulu di Muratara.
“Perahu karet, life jacket, tenda darurat, feltbed, dan sebagainya dikirim mulai hari ini (kemarin-red). Kita alihkan peralatan evakuasi daerah terdekat ke Muratara,” ujarnya, Rabu (30/3).
Untuk memenuhi kebutuhan 5.000 jiwa yang terdampak banjir di Muratara, pihaknya juga mengirimkan 17 ton beras yang dikoordinasikan melalui Dolog setempat, serta aneka makanan kaleng dan mie instan.
“Banjir terbesar memang terjadi di Muratara. Banjir juga terjadi di daerah lain yakni Ogan Komering Ulu Timur, Ogan Ilir, Musi Banyuasin, Penukal Abab Lematang Ilir, dan Ogan Komering Ulu Selatan Bantuan yang sama sudah kita salurkan, sesuai dengan perintah Gubernur Sumsel,” jelasnya.
Yulizar menyebutkan, total beras yang disalurkan sudah lebih dari 26 ton bersama paket sembako dan peralatan penanggulangan bencana. Sementara untuk akses jaringan seperti jalan yang terendam dan jembatan putus sudah diambil alih Dinas Pekerjaan Umum setempat.
Pasca putusnya tujuh jembatan gantung akibat derasnya terjangan air disertai dengan sampah di Muratara, Pemda setempat harus menggunakan akses jalur air, yakni memanfaatkan getek dan perahu.
Wakil Bupati Muratara Devi Suhartoni mengungkapkan Muratara kembali seperti ke zaman 15 tahun yang lalu yakni untuk mendatangi aksesnya harus mengunakan ketek dan perahu. Perbaikan dan pembuatan jembatan gantung baru akan dimulai pada Juli mendatang. Perbaikan harus dilakukan karena itu akses penting untuk perekonomian masyarakat dan anak-anak sekolah yang melintasinya.
“Jembatan itu putus karena kurang kencang serta didorong air sehingga bengkok. Papan menahan air dan menjadi tekanan sehingga putus,” jelasnya.
Kepala Dinas Sosial Murataras Zainal Arifin menambahkan, pihaknya saat ini masih menunggu data keseluruhan masyarakat yang terkena banjir, juga mengumpulkan semua bantuan dari sejumlah perusahaan yang akan membantu masyarakat yang menjadi korban banjir.
“Data yang sudah diterimanya di Kecamatan Rupit ada desa Noman Baru 730 Kk, Noman Lama 225 KK, Batu Gajah Baru 213 KK, Batu Gajah Lama 351 KK, Maur Lama 335 KK, Maur Baru 225 KK, Pantai 484 KK dan Tanjung Beringin 85 KK,” ungkapnya.
Untuk di kecamatan Karang Jaya, Desa Muara Tiku ada 65 KK, Embacang 330 KK. Sementara di Kecamatan Rawas Ulu hanya 3 desa yakni Desa Lesung Batu Muda 21 KK, Lubuk Kemang 40 dan Remban 65 KK.#idz