- April 1, 2016
- Posted by: admin
- Category: Berita
Palembang, BP-PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang mengakui harga gas industri dalam negeri yang belum kunjung turun hingga saat ini. Biaya operasional industri yang menggunakan bahan bakar gas alam, membengkak melebihi 50 persen dari biaya operasional.
Corporate Secretary, M Zain Ismed mengatakan harga Liquefied Natural Gas (LNG) yang terus mengalami peningkatan, membuat PT Pusri Palembang harus mengeluarkan biaya ekstra. Belum lagi, pembayarannya menggunakan dolar Amerika Serikat, itu artinya harga gas yang dibayar tergantung nilai kurs.
PT Pusri Palembang sebagai salah satu industri yang menggunakan gas sebagai bahan bakar mengakui cukup berat dengan kondisi ini. Kondisi ini berbanding terbalik dengan harga gas dunia yang cenderung turun, mengikuti pergerakan harga minyak dunia. Bahkan, saat ini harga gas dunia sudah ada di bawah 3 dolar AS per MMBTU.
“Untuk Pusri setiap tahun harganya naik, sedangkan kebutuhan gas alam untuk pabrik existing kini berjumlah empat pabrik yaitu Pusri 1B, Pusri 2, Pusri 3, dan Pusri 4, sebanyak 225 MMBTU,” kata Zain Ismed, baru-baru ini. Sementara dari segi biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan bakar gas guna memproduksi urea sesuai HPP, mayoritas dari biaya produksi yang ada digunakan untuk membeli gas alam, atau angkanya sekitar 70 persen.#ren