- April 4, 2016
- Posted by: admin
- Category: Berita
BANYAK orang beranggapan, memancing merupakan salah satu cara untuk melatih kesabaran. Kita dituntut untuk bersabar menunggu hingga ikan mau makan umpan. Kalau lagi mujur, bisa dapat ikan dalam waktu tak sampai lima menit. Namun sering pula lebih dari itu. Paling parah pas lagi apes, mesti menunggu semalam suntuk hanya untuk mendapatkan ikan yang diinginkan.
Cara lain untuk melatih kesabaran adalah dengan bertanam bonsai. Butuh waktu lama untuk mendapatkan kualitas yang bagus dan bernilai tinggi dari tanaman yang dikerdilkan ini.
Tak cukup sebulan atau dua bulan, bahkan bisa bertahun-tahun untuk menjadikan bibit pohon bonsai sampai berbentuk sesuai yang diinginkan.
“Minimal 2 tahun kita dapat melihat tanaman bonsai yang cantik dan bagus. Itu pun kadang bibitnya sudah setengah jadi beli dari penghobi bonsai lainnya. Kalau bibit mentah dari alam, mungkin sekitar lima tahunan,” ujar Anton (43), pecinta serta penggiat tanaman bonsai di Kota Lubuklinggau.
Di pekarangan rumahnya, mantan anggota Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kota Lubuklinggau ini, memiliki puluhan tanaman bonsai. Jenis tanamannya pun bermacam-macam. Ada anting putri sampai beringin. “Sebenarnya sudah lama saya hobi bonsai, tapi lebih hobi lagi ketika ada komunitas khusus pecinta bonsai di sini,” ungkapnya.
Diakui Anton, selain mendapatkan kepuasan batin melihat keindahan bonsai, dia juga merasakan nilai ekonomis dari tanaman tersebut. Meski nilainya tidak cukup tinggi, akan tetapi cukup memberikan kesenangannya secara lahir dan batin. “Ada yang dibeli Rp350 ribu sampai Rp1 juta, tergantung keindahan bonsai,” katanya.
Dalam waktu dekat, para pecinta bonsai di Bumi Sebiduk Semare bakal menggelar pameran dan lomba di lapangan eks Kompi, Kelurahan Taba Pingin, Kecamatan Lubuklinggau Timur I. “Ya, kegiatan-kegiatan seperti itu tidak boleh dilewatkan. Beberapa minggu terakhir saya cukup sibuk mempersiapkan tanaman bonsai yang akan dilombakan. Saya juga menyiapkan yang akan dijual,” tukasnya.
Sementara itu, Yesnu (47), pecinta tanaman bonsai, mengatakan, meski tidak terlalu sering memelihara tanaman ini, namun dia selalu hadir setiap ada kegiatan pameran bonsai. “Serasa indah dan sejuk melihat tanaman bonsai. Tapi saya tidak terlalu sering mengurusnya,” katanya. # frans kurniawan